Aku telah menunggu dengan benar tapi aku tahu selalu gagal. Aku mencoba lebih bersabar tentang waktu tapi aku merasa masih tak sanggup. Dan sekarang aku mencoba menghargai pertemuan yang telah terjadi dan menanti untuk pertemuan berikutnya yang entah kapan.
Remuk hatiku sejujurnya, luluh dayaku seutuhnya tapi aku bisa apa. Jarak jarak jarak dan jarak hanya ini penyebabnya. Bukan galau lagi namanya jika setiap hari merasa ingin bertemu. Bukan galau lagi yang ingin kukatakan bila tiap waktu rasanya ingin meneteskan air mata. Rindu sekali.
Waktu bilang tunggu tapi aku merasa sudah tidak sanggup, bukankah seharusnya aku harus sanggup. Bagaimana bisa semuanya harus diterima sebaik mungkin agar tak ada lagi tangis. Aku tak sekuat itu dan tak sesederhana itu. Bisa menerima juga merasa biasa atas semua yang akan terjadi nanti. Pertemuan itu belum terwujud juga.
Meneruskan langkahku, menyibukkan diriku menekuni kesibukanku. Tak halang ada waktu senggang yang membuatku tetap merasa sendiri. Aku harus apa ? Aku bisa apa ? Hanya dunia maya yang bisa meredupkan sedikit gejolak rindu dari sini untuk yang jauh disana. Tuhan selalu ada tapi hati tak bisa berdusta sabarku terlalu mengada-ada untuk segera dicari penawarnya. Segera bertemu itu inginku.
Rasa yang tak akan pernah mati sampai disini, rindu.
Komentar
Posting Komentar