Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Selamat Tinggal Masa Bertahun

Kamu memutuskan untuk pergi Katamu lelah dengan drama rindu Cintamu tidak cukup terbagi dengan jarak Resahmu karena cinta dibagi cita Senyumku tak bisa menawar dinginnya angin malam ucapmu Canda suaraku tak cukup menawar sepi lara ucapmu Mari akhiri semua resah disertai rindu Kamu memutuskan untuk pergi Katamu aku akan bahagia Kuatlah karena mimpiku besar Bincangmu seolah tak terjadi apa apa Senyummu muncul dengan mata nanar kaku  Kamu mengucapkan kata usai dan selesai Seberapa besar usaha tetapi tidak untuk aku Kita tidak akan berakhir bahagia katamu Kita sedang memperjuangkan kisah yang salah tandasmu Kesedihan tidak membayar bahagia yang didamba Tidak ada yang bisa dipaksa tulismu Menyerahlah tentang masa depan denganmu   Semua akhiri saja tegasmu Jangan tanyakan pertanyaan yang bisa dijawab Jangan harapkan jawaban panjang Berakhir saja lirihmu Tidak ada yang perlu dibahas Tidak ada yang butuh dijelaskan Aku diam menghel

Seseorang di Panggilan Masuk Telepon Genggammu

sumber foto : google Sepertinya kamu sedang menghubungi seseorang yang penting saat aku melihatmu tengah duduk dibawah pohon disamping tempat makan. Aku sedang menebak-nebak bahan pembicaraan yang sedang kamu bincangkan saat itu. Senyuman diwajahmu terlihat sangat sumringah bahkan tawamu juga tak jarang muncul saat berbicara. Melihatmu tengah menikmati pembicaraan membuatku takut menerka-nerka dengan siapa kamu berbicara. Apa dia seorang yang sedang singgah dihatimu atau hanya sekedar teman bagimu. Aku mencari celah dipikiranku agar berpikiran positif tanpa harus menduga-duga hal yang tidak seharusnya kubayangkan. Hatiku berkata "ah, nanti ujungnya sakit hati juga bila ku cari tahu". Ini bukan lagi kali pertama aku sedang memergokimu tersenyum manis sembari menempelkan telefon genggammu tepat ditelinga kananmu. Ada yang terasa nyeri diulu jantungku saat melihat tatapan penuh gairahmu walau hanya sedang berbincang melalui telefon genggam. Aku diam-diam mulai mencar

Membayar Rinduku Sendiri

Selamat Pagi.. Apa pagi ini kamu sudah tersenyum dan bersemangat untuk mengawali harimu? Sebenarnya aku sedang merindukan senyuman bangun tidurmu yang membuatku selalu ingin memarahimu tanpa alasan.  Apa tugas-tugasmu semuanya berjalan dengan lancar   ? Kalau saja kamu memiliki waktu sedikit untuk berbagi denganku mungkin aku bisa memberimu semangat walau tak seberapa. Setiap hari walau sudah bisa melihat wajahmu tetapi rasanya dirimu semakin jauh dari pandangan. Ketika melihatmu lelah dengan aktifitasmu, serta sibuk dengan semua jadwal, tetapi aku tak bisa melakukan apa-apa untukmu.  Apa kamu tahu apa yang paling kurindukan saat ini ?  Senyumanmu. Apa kamu tahu apa yang membuatku kembali ? Senyumanmu. Apa kamu tahu apa yang memberiku alasan untuk tinggal ? Senyumanmu. Walaupun aroma dingin serta cerahnya mentari pagi  membuatku tak bisa menemuimu, aku masih terus menunggu. Saat jarak yang dekat membuatku harus memaklumi k