Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Andai Kubeli Waktumu

Andai aku bisa membeli waktumu Aku mungkin tidak akan se sedih ini Aku mungkin tidak akan se jauh ini Aku mungkin tidak akan se berharap ini Pada waktu yang mengantarku pada kata-kata lelah pada akhirnya Aku berandai kembali pada hari itu Seandainya saja aku beli seluruh waktu Seandainya aku hargai semua waktu Sayangnya bayaran apapun tak mengurungkan niatmu Aku terpaksa mundur Aku terpaksa menoleh Ada mimpi yang lebih untuk dikejar  Aku tidak harus berkejaran dengan waktu yang tidak bisa kudapatkan Aku menyerah pada waktu  Aku menyerah pada diriku Ya aku... Yang pada detik ini tetap tak ada harganya dibanding waktumu.. Ya aku... Wanita itu...

Tersenyumlah Untuk Dirimu

Ketika rindu sudah bukan lagi hal indah yang ingin kamu rasakan dan senyuman bukan lagi penyembuh segala luka. Aku memeluk diriku dan tersenyum sekali lagi didepan cermin, ternyata tidak ada hal yang buruk dari sebuah perpisahan. Andai aku bisa memutar waktu dimana hanya ada aku. Sejenak aku melamun tentang semua yang telah terjadi beberapa minggu ini. Kepada malam yang dahulu setia mendengar isak tangis dan perih didada sekarang memelukku dengan erat pertanda aku sekarang akan baik-baik saja. Begitu juga pagi yang menawarkan mimpi baru serta pertemuan yang tidak mungkin lagi terjadi. Pagi dan malam yang menemani lebih setia dari hati manusia. Ada banyak hal yang tidak pernah terungkapkan kusimpan dihati, tentang waktu, tentang letih, tentang setia, tentang sabar dan tentang luka. Aku yang kata mereka tidak akan peduli pada hal sekecil apapun, bagaimana dengan mereka ?.  Aku yang tahu tentang hari dan diriku bukan mereka. Aku sudah tidak punya waktu untuk menangisi kesepia

Ternyata Begini Rasanya , Caroot

Ternyata begini rasanya... Semua orang merasakan ini mungkin, setelah patah dan setelah terluka. Aku rasanya tidak banyak yang berubah hanya saja perasaanku. Ada campur aduk dibalik semua keputusan yang telah aku dan pikiranku putuskan. Perasaanku rasanya lega dan tanpa beban. Aku dengan diriku hari ini, sadarku ternyata begini rasanya. Ternyata begini rasanya... Saat bangun pagimu tidak lagi mengkhawatirkan banyak hal, bebanmu, cintamu dan isi kepalamu. Aku bangun dengan senyuman berkata ke diriku, aku bangga padamu. Keputusanmu adalah semua dari pertanyaan-pertanyaan yang sampai sakitpun kepalamu tidak bisa kamu jawab. Aku menarik nafasku lapang, baiklah ini adalah waktuku, hariku dengan diriku saja. Ternyata begini rasanya... Ketika membuka handphone tidak ada lagi yang perlu ku cari pertama kali. Tidak perlu lagi mencari-cari notifikasi dari pesan yang mungkin selalu ku harapkan. Rasanya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan, karena aku tahu saat ini hanya diriku