Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Langit Australia dan Ibuku

Selamat ulang tahun ibuku tercinta Langit dinegeri kangguru hari ini masih selalu cerah Semoga hari-harimu disana juga selalu cerah dan bahagia Selamat ulang tahun ibuku Selamat bertambah usia ibuku Aroma musim dingin Australia masih sangat kental Dedaunan yang berguguran dan mengering tetapi selalu ada tawa disini Aku bertemu banyak orang menjalin pertemanan dengan orang dari negara berbeda Semoga ibu diberi umur panjang sehingga bisa kuajak kemari dan melihat langsung Selamat Ibu karena selalu menjadi manusia paling berharga dalam hidupku Kebahagiaan menggapai cita dinegeri aborigin ini tak akan aku sesali Aku harap restu dan cinta ibu akan selalu ku jaga sampai akhir hayat Semoga Ibu selalu dilindungi Kuasa Selamat ulang tahun Mama Usmiarti Anakmu selalu mencintai dan merindukanmu dimanapun kami berada Salam hangat dari anak tengahmu yang tengah berada di negeri orang Andi

Sang Masa Lalu Yang Tak Pernah Bahagia

Seketika pikiranku mengenang baik dan buruk hari-hari yang telah kulewati setelah perpisahan. Setahun lalu dengan sadarnya jantung hatiku meminta ada hubungan yang harus kuhentikan ditengah jalan. Ini tentang diriku yang sudah beranjak dari masa bahagia adalah milik ku sendiri bukan lagi milik berdua. Ketika cinta saja dan jarak antara mimpi beserta kenyataan sudah tak bisa diukur dengan pola pikirku. Aku memutuskan untuk menyerah. Aku berhenti meminta lalu aku berhenti memanggil rindu dan pada akhirnya aku berhenti memanggilnya cinta.  Drama hidup baru kurasakan lagi, ini bukan kali pertama sang masa lalu tidak terima dengan kata pisah. Hal ini pernah terjadi entahlah seperti apa aku dimata mereka tentang masa depan. Hari-hari yang berat dan desakan yang membuatku lelah berulang kembali. Aku sadar mungkin hatiku diciptakan bukan hanya untuk hal sepele seperti ini dan hal yang tak berguna ini bukan lah apa-apa. Aku menguasai jalan hidupku ini bukan tentang orang lain ataupun buka

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu