Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Aku Yang Tidak Kamu Lupakan

Aku melihat deretan pujian dan pertanyaan muncul di social media. Aku memilah satu persatu serta memperhatikan apa ada seseorang yang menarik hatiku untuk bisa kubalas pesannya. Aku masih menduga-duga aku bisa menemukan pesanmu dari tumpukan pesan tersebut, ah tidak mungkin kata hatiku. Aku senantiasa tergelak dengan pikiranku sendiri, mungkin keras kepala dan niat dihatimu itu telah luluh. Aku tidak menemukanmu, kembali aku tertawa.  Aku kemudian dengan sengaja mencoba mengikutimu kembali disocial media tentu saja dengan nama yang berbeda. Aku hanya berpikir iseng saja, karena sudah lama rasanya sejak terakhir kali kamu memblokir social media milikku. Aku kembali tertawa pada diriku, pasti dia tidak akan menerima permintaan pertemananku. Ah benar saja, selang behari aku kembali memeriksa social media tersebut. Aku tertawa sambil bertepuk tangan, benar saja. Kamu menolak pertemanan yang ku minta. Aku tersenyum tetapi dengan perasaan lega. Setelah bertahun aku sadar satu hal dari

Andai Kubeli Waktumu

Andai aku bisa membeli waktumu Aku mungkin tidak akan se sedih ini Aku mungkin tidak akan se jauh ini Aku mungkin tidak akan se berharap ini Pada waktu yang mengantarku pada kata-kata lelah pada akhirnya Aku berandai kembali pada hari itu Seandainya saja aku beli seluruh waktu Seandainya aku hargai semua waktu Sayangnya bayaran apapun tak mengurungkan niatmu Aku terpaksa mundur Aku terpaksa menoleh Ada mimpi yang lebih untuk dikejar  Aku tidak harus berkejaran dengan waktu yang tidak bisa kudapatkan Aku menyerah pada waktu  Aku menyerah pada diriku Ya aku... Yang pada detik ini tetap tak ada harganya dibanding waktumu.. Ya aku... Wanita itu...

Tersenyumlah Untuk Dirimu

Ketika rindu sudah bukan lagi hal indah yang ingin kamu rasakan dan senyuman bukan lagi penyembuh segala luka. Aku memeluk diriku dan tersenyum sekali lagi didepan cermin, ternyata tidak ada hal yang buruk dari sebuah perpisahan. Andai aku bisa memutar waktu dimana hanya ada aku. Sejenak aku melamun tentang semua yang telah terjadi beberapa minggu ini. Kepada malam yang dahulu setia mendengar isak tangis dan perih didada sekarang memelukku dengan erat pertanda aku sekarang akan baik-baik saja. Begitu juga pagi yang menawarkan mimpi baru serta pertemuan yang tidak mungkin lagi terjadi. Pagi dan malam yang menemani lebih setia dari hati manusia. Ada banyak hal yang tidak pernah terungkapkan kusimpan dihati, tentang waktu, tentang letih, tentang setia, tentang sabar dan tentang luka. Aku yang kata mereka tidak akan peduli pada hal sekecil apapun, bagaimana dengan mereka ?.  Aku yang tahu tentang hari dan diriku bukan mereka. Aku sudah tidak punya waktu untuk menangisi kesepia

Ternyata Begini Rasanya , Caroot

Ternyata begini rasanya... Semua orang merasakan ini mungkin, setelah patah dan setelah terluka. Aku rasanya tidak banyak yang berubah hanya saja perasaanku. Ada campur aduk dibalik semua keputusan yang telah aku dan pikiranku putuskan. Perasaanku rasanya lega dan tanpa beban. Aku dengan diriku hari ini, sadarku ternyata begini rasanya. Ternyata begini rasanya... Saat bangun pagimu tidak lagi mengkhawatirkan banyak hal, bebanmu, cintamu dan isi kepalamu. Aku bangun dengan senyuman berkata ke diriku, aku bangga padamu. Keputusanmu adalah semua dari pertanyaan-pertanyaan yang sampai sakitpun kepalamu tidak bisa kamu jawab. Aku menarik nafasku lapang, baiklah ini adalah waktuku, hariku dengan diriku saja. Ternyata begini rasanya... Ketika membuka handphone tidak ada lagi yang perlu ku cari pertama kali. Tidak perlu lagi mencari-cari notifikasi dari pesan yang mungkin selalu ku harapkan. Rasanya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan, karena aku tahu saat ini hanya diriku

Meninggalkan Kita

Aku telah sampai dititik lelahku untuk mengerti, memahami dan mempertahankan. Apa yang telah aku dan kamu miliki sampai pada hari dimana kata pisah adalah kata yang aku ucapkan untuk kita. Sebenarnya kita tahu kisah ini, kisah kita tidak akan berujung indah. Semua tahu itu. Kita berdua juga tahu karena cinta,kenyamanan dan kebiasaan membuat aku dan kamu sangat sulit menerima akhir, yaitu perpisahan. Membaca kata berpisah saja sudah sangat menyakitkan apa lagi membayangkannya, waktu itu. Aku yang beberapa tahun lalu menangis dipelukmu saat kita akan memutuskan berpisah, hanya saja itu tidak pernah terjadi diantara kita. Aku, kamu dimataku adalah segalanya yang kumiliki waktu itu. Aku berpikir tidak bisa menjalani hari tanpa ada kamu, begitu egoisku bertahun lalu. Salahku entahlah, meminta kita bertahan, menetap dan menancapkan luka lebih banyak dihati masing-masing. Sesungguhnya sebanyak apapun penjelasan yang akan kamu minta dariku tentang kata pisah dariku, kamu sudah tahu

Mereka Menggilai Aku (Yang Sangat Mencintai Kekasihku)

Aku harus memulai dengan mengatakan aku sangat mencintai kekasihku. Pagi ini senyummu cerah seperti hari-hari sebelumnya, tetapi kali ini kulihat matamu tidak berhenti memandang kearahku. Aku menyapa balik senyummu sambil berkata semoga harimu menyenangkan. Aku sedang menceritakan kamu yang akan menjatuhkan hati padaku. Jarum jam sedang menunjukkan pukul 10.00 pertanda sudah waktunya kita untuk beristirahat dan makan. Ya, kita terlalu sibuk dan fokus pada aktifitas setiap hari. Ajakan makan darimu serta teriakan itu adalah semangat yang selalu membuatku bahagia. Pesan singkat darimu tidak pernah absen dari layar telephoneku setiap harinya. Suara ceria darimu setiap waktu menghiasi jam makanku. Lagu-lagu cinta yang katamu adalah tentangku. Usahamu untuk mencoba untuk mendekat dan mengenal keluargaku. Sungguh terimakasih. Dia yang kuceritakan adalah seseorang dari tahun lalu, menggilaiku karena cinta dan pergi karena kubuat terluka. Aku merasa sangat tersanjung menjadi

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau

Karmaku Rindu

Aku mengingatmu berminggu-minggu dan berhari-hari memenuhi kepala. Aku pikir dengan pergi menjauhi adalah jawaban dari sakitnya ulu hati. Aku berencana diam hingga rasanya dadaku hampir ingin meledak karena terus memanggil namamu. Aku benci musim hujan yang ingin membuatku memelukmu erat. Aku merapatkan peluk dibawah selimut dengan diriku sendiri. Sebenarnya kenangan ini untuk apa jika terus muncul dikepala tanpa pamrih. Aku ingin seperti yang lain bebas berkata rindu tanpa menerima acuhmu. Aku ingin menangis berteriak kepadamu tanpa perlu kamu tanya penyebabnya. Aku sedang lelah itu saja. Aku sesungguhnya sudah lupa dengan ribuan detik yang berlalu tanpamu. Tetapi minggu-minggu menyebalkan ini datang lagi membawamu dengan rindu dan pedihnya kata jauh. Aku menginginkan menulismu tetapi jariku menolak, hanya saja hatiku luluh. Sudah berhari aku menahannya hingga akhirnya malam ini, aku biarkan jemariku menguntai maunya sendiri ditemani isi hati. Alangkah baiknya bila menuliskan ka

Pergantian Tahun dan Samarnya Rindu

Desar-desir pergantian kalender sudah menyebar keseluruh negeri. Begitu banyak pesta meriah dan acara yang bisa dikunjungi untuk membahagiakan diri. Tetapi hujan ditengah malam hari ini terasa mengibakan hati, aku sudah tak melihat bayanganmu disana. Bergantinya jumlah tahun membuatku menyadari banyak hal karena sepertinya aku memang harus terus pergi.  Aku masih ingat saat kata rindu dan kata sayang sudah menjadi alasan fatal untuk meninggalkan dan ditinggalkan. Aku masih ingat raut wajah malasmu saat menemaniku melihat riyuhnya suara kembang api. Aku tahu keluhmu tetap akan menemaniku kemanapun aku mau. Memori ini menyebalkan kadang tetapi naluriku sudah mati rasa untuk merasakannya. Sudah terlalu lelah mengingat sendirian tanpamu. Sejujurnya aku tidak mengagumi tahun baru karena ditahun sebelumnya masih saja aku temui diriku yang sama. Aku hanya berpikir usiaku akan lebih menua dan tanggung jawab akan diriku akan menjadi semakin besar. Aku hanya ingin menikmati hidupku t