Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Aku Padamu Hari Ini Tahun Lalu

  Sekarang aku tahu, jejakku tak lagi menjadi arah tujuanmu untuk datang dan membawaku pulang. Dendam dan sakit hati yang mungkin sempat kuukirkan dihatimu menjadi benalu yang telah kamu racun hingga mati. Bagimu aku adalah halaman dari buku lama yang sudah tak ingin kamu baca ulang dan bahkan kamu buang. Seketika aku menyadarinya, aku menuggu lahan gersang yang tidak akan mungkin lagi bisa ditumbuhi tanaman. Logikaku mulai mengalahkan isi hati, benar aku menunggu hati yang telah lama meninggalkanku.  Bagaimana bisa aku begitu percaya diri ketika tulisan dan ungkapan rindumu tertuju pada seseorang adalah untukku. Bodoh nya aku. Hatiku dengan penuh percaya diri berkata rindu itu adalah milikku. Sebuah komentar manis dari teman-temanmu cukup merobek gelak senyumku ditemani sakit didada kiriku. Seorang gadis teman belajarmu, kamu menyukainya. Begitu aku menyimpulkannya, kamu merindukannya, bukan aku. Sepertinya percaya diri ini terlalu berlebihan.  Seharusnya ak

Demikian Aku Mencintaimu

Aku berikan segenap hati untuk tetap berada disisimu Membenamkan perasaan ingin mencari seseorang yang lebih darimu  Menatapmu setiap saat hanya menatapmu tanpa jeda Aku melakukan semua hal agar kau tetap bahagia denganku Menyingkirkan perasaan meninggalkan dari benakku  Aku pikir menjadikanmu segalanya adalah semua yang aku butuhkan Aku sudah menata hatiku sebaik-baiknya hanya namamu Ada banyak hal yang tidak ingin tapi selalu kulakukan Begitu cinta Aku bahkan lupa apa itu perbedaan Aku hanya melihat kita satu Aku pikir masa depan itu pasti kamu Aku memastikan tidak akan berganti hati Aku berpura bahagia atas semua pilihan atas kemauanmu Mengabaikan segala egoku ingin melakukan semauku Aku hargai setiap inci perkataanmu, seleramu, kesukaanmu Mencoba selalu berhati besar kesalahanmu adalah sebab sifatku Demikian aku mencintaimu Aku melupakan diriku  Aku mengabaikan inginku Aku menomersatukan cinta padamu Demikian aku mencintaimu Demikian aku cintai kamu

Aku Hanya Akan Merindukanmu

Sepertinya waktuku hampir habis.  Ini adalah minggu terakhir aku berada didekatmu tidak banyak yang bisa kuceritakan karena dari awal aku hanya akan berada dibelakangmu. Sudah aku yakinkan diriku dari awal aku hanya akan datang untuk berada disekitarmu. Aku tidak memiliki banyak kenangan ataupun kisah panjang yang bisa kuceritakan ulang. Hari-hari berlalu begitu saja hingga akhirnya aku sadari waktu ini sudah akan sampai diujung pisah dan waktunya kembali. Aku merindukanmu, itu benar. Seandainya aku berada diposisi yang lebih baik dari ini mungkin tidak akan ada diam seribu bahasa dari sikap dan bibir masing-masing. Aku tidak akan menyesali sikap ataupun hadirnya diam diantara raut muka lelah. Aku mengakui rindu hanya saja aku tidak bisa berlaku lebih karena aku bukan siapa-siapa disini. Keseharian membuatku terbiasa tanda tanya dikepala hanya akan hilang begitu saja tanpa jawaban. Semuanya berlalu begitu saja. Aku ingin mengakui banyak hal, aku ingin bertanya banyak h

Surat Cinta Untuk Papa Zalnif dan Mama Usmiarti

5 September 2016  Kepada YTH,                                                                                                               Bapak Zalnif dan Ibu Usmiarti Di tempat Dengan Hormat, Melalui surat ini saya anak tengah kalian ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak dan ibu karena telah menjadi orang tua saya. Apabila diluar sana kebanyakan orang-orang seusiaku berkata hadiah yang paling indah adalah pemberian dari kekasih mereka atau lamaran cincin disertai pernikahan yang megah. Aku ingin sekali mengatakan hadiah terbaik serta paling indah yang kumiliki adalah dilahirkan dari ayah dan ibu keluarga Agni Zaus.  Terimakasih Papa dan Mama… Aku telah menjadi buah hati kalian sampai hari ini untuk seumur hidup. Aku menjadi anak tengah kalian adalah hal yang paling aku syukuri detik ini. Terimakasih Mama… Kepada ibu yang telah mengandung seorang Andi 9 bulan lamanya, menjaganya hingga usia kepala du

Selamat Tinggal Masa Bertahun

Kamu memutuskan untuk pergi Katamu lelah dengan drama rindu Cintamu tidak cukup terbagi dengan jarak Resahmu karena cinta dibagi cita Senyumku tak bisa menawar dinginnya angin malam ucapmu Canda suaraku tak cukup menawar sepi lara ucapmu Mari akhiri semua resah disertai rindu Kamu memutuskan untuk pergi Katamu aku akan bahagia Kuatlah karena mimpiku besar Bincangmu seolah tak terjadi apa apa Senyummu muncul dengan mata nanar kaku  Kamu mengucapkan kata usai dan selesai Seberapa besar usaha tetapi tidak untuk aku Kita tidak akan berakhir bahagia katamu Kita sedang memperjuangkan kisah yang salah tandasmu Kesedihan tidak membayar bahagia yang didamba Tidak ada yang bisa dipaksa tulismu Menyerahlah tentang masa depan denganmu   Semua akhiri saja tegasmu Jangan tanyakan pertanyaan yang bisa dijawab Jangan harapkan jawaban panjang Berakhir saja lirihmu Tidak ada yang perlu dibahas Tidak ada yang butuh dijelaskan Aku diam menghel

Seseorang di Panggilan Masuk Telepon Genggammu

sumber foto : google Sepertinya kamu sedang menghubungi seseorang yang penting saat aku melihatmu tengah duduk dibawah pohon disamping tempat makan. Aku sedang menebak-nebak bahan pembicaraan yang sedang kamu bincangkan saat itu. Senyuman diwajahmu terlihat sangat sumringah bahkan tawamu juga tak jarang muncul saat berbicara. Melihatmu tengah menikmati pembicaraan membuatku takut menerka-nerka dengan siapa kamu berbicara. Apa dia seorang yang sedang singgah dihatimu atau hanya sekedar teman bagimu. Aku mencari celah dipikiranku agar berpikiran positif tanpa harus menduga-duga hal yang tidak seharusnya kubayangkan. Hatiku berkata "ah, nanti ujungnya sakit hati juga bila ku cari tahu". Ini bukan lagi kali pertama aku sedang memergokimu tersenyum manis sembari menempelkan telefon genggammu tepat ditelinga kananmu. Ada yang terasa nyeri diulu jantungku saat melihat tatapan penuh gairahmu walau hanya sedang berbincang melalui telefon genggam. Aku diam-diam mulai mencar

Membayar Rinduku Sendiri

Selamat Pagi.. Apa pagi ini kamu sudah tersenyum dan bersemangat untuk mengawali harimu? Sebenarnya aku sedang merindukan senyuman bangun tidurmu yang membuatku selalu ingin memarahimu tanpa alasan.  Apa tugas-tugasmu semuanya berjalan dengan lancar   ? Kalau saja kamu memiliki waktu sedikit untuk berbagi denganku mungkin aku bisa memberimu semangat walau tak seberapa. Setiap hari walau sudah bisa melihat wajahmu tetapi rasanya dirimu semakin jauh dari pandangan. Ketika melihatmu lelah dengan aktifitasmu, serta sibuk dengan semua jadwal, tetapi aku tak bisa melakukan apa-apa untukmu.  Apa kamu tahu apa yang paling kurindukan saat ini ?  Senyumanmu. Apa kamu tahu apa yang membuatku kembali ? Senyumanmu. Apa kamu tahu apa yang memberiku alasan untuk tinggal ? Senyumanmu. Walaupun aroma dingin serta cerahnya mentari pagi  membuatku tak bisa menemuimu, aku masih terus menunggu. Saat jarak yang dekat membuatku harus memaklumi k