Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Orang Yang Kusayang

Dedaunan yang gugur cuaca yang hangat disiang dan dingin menjelang sore Berlinang air dipelupuk mata mendekap tubuh orang yang kusayang Terisak karena tak mampu merangkul selamanya Meraung sejadi-jadinya karena harapan juga yang menghitamkan semua pelangi  Aku memeluk orang yang kusayang dengan tatapan berjumpa atau tidak dilain waktu  Aku ingin meyakinkanmu sekali lagi bahwa aku tulus mencintaimu Karena kamu adalah orang yang kusayang Saat dedaunan mulai tak lagi terlihat diranting pepohonan aku telah jauh pergi Ketika dingin mulai merasuk kesela jari-jemari dan sekujur tubuh tak mampu menahan pilunya beku Entah hatiku yang sakit atau cuaca yang begitu sengit menerpa tubuh Aku tak melamunkan wajahmu lagi, aku mengingat dekapan tangan kirimu disampingku Kecupan manis dipipi suapan makanan yang lahap serta lelucon tak kunjung henti Mengapa pergi saat musim berganti ucapmu  Aku mencari sejuta alasan yang sesungguhnya tak mampu kuberi Karena kamu adalah ora

Januari Mengagumkan Untuk Kita

Januari adalah bulan baru diawal tahun. Ada berapa banyak keinginan yang diimingkan saat akan bertemu januari. Kamu ingin berkelana ke negara tertentu? Atau sekedar ingin menargetkan tabungan tahunanmu? Mungkin saja mengharapkan pertemuan yang akan datang di awal tahun. Aku pun begitu harapanku tak banyak hanya ingin selalu bahagia seperti biasa. Lalu bagaimana januariku ?  Untuk membayangkan saja pun tak akan mungkin tentang hal-hal sedemikian rupa. Maksudku adalah hal-hal memilukan, menyulitkan, menyedihkan, atau menyusahkan. Aku tak pernah berpikir sampai pada hal terburuk yang akan terjadi di awal januari. Bila kuingat pada hari ini tentang apa yang telah terjadi rasanya aku akan berkata “apa mungkin?”. Tepat sebelum kembang api tahun baru meletus kamu diharuskan meninggalkan rumah dan teman-temanmu untuk menghindar dari kobaran api yang sudah sampai pada 10km dihadapan kotamu. Apa terpikir tentang apa yang terjadi? Tentu tidak, gelisah pasti. Aku dan gerombolan teman-teman t

Karena Tak Apa Bila Bahagia

Hai kamu, tak apa kalau ada seorang baru diharimu Tak apa membagikan kebahagian barumu lewat sosial media Tak apa jika menurutmu masih belum lama kita tak lagi bersama Tapi bagiku tak apa karena dari melihatmu bahagia sudah cukup dengan apa yang tak bisa kuberi Tak apa jika senyum dan tawamu lebih cerah daripada saat denganku Tak apa kalau genggaman tangannya saat ini mengahangatkan rasa sendirimu Tak apa karena setelah tak ada aku bisa membuatmu menjadi lebih manusia  Tak apa kadang saat sudah tak adalah yang memberimu waktu untuk menilai bahagiamu sendiri Aku bahagia melihat kamu bahagia  Aku tak munafik, aku tak dengki, aku tak iri Aku bersungguh tak apa Bahagialah, kadang karena kitalah kamu lupa untuk bahagiakan maumu. Bukan tentangku Aku tak apa  Dan maaf jika aku tak mampu membuatmu tak merasakan apa-apa  Tentang rasa sakit, pengorbanan, waktu dan tenaga yang tak bisa kukembalikan Aku hanya bisa berharap kau tak apa Karena saat ini dan hingga se