Dedaunan yang gugur cuaca yang hangat disiang dan dingin menjelang sore Berlinang air dipelupuk mata mendekap tubuh orang yang kusayang Terisak karena tak mampu merangkul selamanya Meraung sejadi-jadinya karena harapan juga yang menghitamkan semua pelangi Aku memeluk orang yang kusayang dengan tatapan berjumpa atau tidak dilain waktu Aku ingin meyakinkanmu sekali lagi bahwa aku tulus mencintaimu Karena kamu adalah orang yang kusayang Saat dedaunan mulai tak lagi terlihat diranting pepohonan aku telah jauh pergi Ketika dingin mulai merasuk kesela jari-jemari dan sekujur tubuh tak mampu menahan pilunya beku Entah hatiku yang sakit atau cuaca yang begitu sengit menerpa tubuh Aku tak melamunkan wajahmu lagi, aku mengingat dekapan tangan kirimu disampingku Kecupan manis dipipi suapan makanan yang lahap serta lelucon tak kunjung henti Mengapa pergi saat musim berganti ucapmu Aku mencari sejuta alasan yang sesungguhnya tak mampu kuberi Karena kamu adalah ora
Menulis dan menangislah