Kamu yang selalu tak suka dengan hobi menulisku, mengecamku sedemikian rupa agar tak menulis lagi. Kamu tak mengizinkanku untuk melakukannya lagi. Aku tahu penyebabnya karena cemburumu,semua hal yang kulakukan terlalu sensitif sehingga menyentuh urat saraf dan perasaanmu. Sesungguhnya aku tersekat jantungku sakit, kau membuatku berhenti berimajinasi. Sejak kapan semua ini menjadi semakin rumit dan bertambah rumit dipikiranmu.
Seharusnya hobiku bukan menulis ya? kamu lebih mengharapkan wanitamu duduk manis dirumah menata rambut mempercantik diri dan merawat tubuhnya. Aku setengah meronta, dihatiku tak menginginkannya hanya saja karenamu aku melakukannya dengan sepenuh hati. Tak ada lagi menulis sendu, galau ria, tulisan masa lalu, kenangan pahit dan khayalan cinta. Sekarang beku tanpa tergores disetiap kata yang kutulis. Aku kehilangan kemampuanku untuk kembali melakukannya, aku tidak diperbolehkan.
Aku terlalu jatuh cinta pada tulisan sayang, kegemaranku adalah menulis, inspirasiku adalah khayalan. Aku cinta mengarang apapun itu seolah duniaku terasa tersalurkan dan tenang bila aku merangkainya menjadi baitan kalimat. Bahkan tak semua yang kutulis benar adanya hanya semu dibalik setiap artinya. Haruskah aku berhenti melakukan kesukaanku seperti aku memintamu berhenti futsal, bisakah? maukah?. Sayang aku ingin kebebasanku dalam menulis kamu berikan. Aku hanya ingin mengarang apa yang ada dipikiranku, salahkah?.
Tulisan adalah hidupku sayang, tolong jangan melarangku :')
Seperti tulisan yang kukarang setiap hari dan seperti kamu yang kucintai tanpa henti.
Aku tak ingin kehilangan keduanya.
Sayang jangan larang aku nulis lagi ya......
Komentar
Posting Komentar