Langsung ke konten utama

Romansa Sendu Lebah dan Bunga

Aku ingin menceritakan sebuah kisah, tentang lebah dan bunga. Cerita tentang perjuangan jarak dan perjuangan sebuah harapan. Menurutku ini adalah sebuah kisah haru yang membuat mataku mulai berkaca saat ingin menulisnya ulang. Bunga dan lebah dipertemukan disebuah tempat yang sangat bersahabat berawal dari tak saling mengenal. Bermula dari rasa tak ketertarikan lebah dan bunga enggan untuk berpapasan. Tetapi semuanya berubah menjadi sebuah kebiasaan, selalu bertemu, selalu bersama, dan belajar bersama. Tak hanya cukup dengan begitu saja bunga dan lebah seolah memiliki hasrat juga rasa ketertarikan yang sama seiring dengan pertemuan itu berjalan. Sebuah pertemuan yang menghasilkan sebuah kata indah dan kenangan yang sangat mengesankan.

Pertemuan tak bisa selalu ada diantara keindahan, hingga waktunya telah tiba lebah harus berpindah kembali kemana dia berasal, sedangkan bunga masih tak beranjak dan tetap tinggal. Perpisahan selalu datang lebih awal dimana pertemuan baru saja bermula. Saat terakhir bunga mengantar kepergian lebah dengan hati yang mulai redup dan sendu ditambah rawut muka haru. Lebah berbisik "tenang saja kita pasti bertemu lagi, aku janji" itu kata terakhir yang diucapkan lebah kepada bunga. Dengan wajah penuh harapan bunga melepas kepergian lebah kembali keasalnya.

Selang perpisahan, kerinduan muncul diantara keduanya. Segala cara dilakukan agar bisa mengobati kerinduan. Seperti ada yang hilang bunga merasa tak sanggup untuk bertahan tinggal, Dia memutuskan untuk pergi. Kembali ketempat asalnya untuk mengobati luka hati dan kerinduan kepada lebah. Tak ada yang bisa diubah, kecuali menikmati kerinduan. Seperti apa yang diajarkan lebah kepadanya. Hingga suatu hari lebah mengirim pesan kepada bunga yang membuat lamunan bunga tersentak "Kita akan bertemu suatu saat, saya janji. Love You". Seketika senyuman mulai menghiasi bibir bunga membayangkan sang lebah akan datang lagi suatu hari nanti padanya.

Berbulan berjalan bunga dan lebah masih saja berkirim pesan untuk mengobati kerinduan mereka. Memahami tentang jarak yang tak bisa mempertemukan mereka. Bunga banyak belajar dari lebah, lebah selalu mengajarkan bunga untuk selalu bersemangat dalam menjalani hari. Berbahagia dalam menyambut hari-hari yang dilaluinya tanpa lebah. Bunga seakan memiliki energi positif setiap lebah memberikannya nasehat tentang masa depan dan tujuan hidup. Lebah dan bunga bertahan dengan jarak serta pesan yang tak selalu bisa mereka sampaikan. 

Aku mengutip beberapa pesan antara lebah dan bunga :
Lebah : Saya tidak akan memberitahu bunga kecantikannya. Saya hanya akan memberitahunya seorang lebah akan datang dengan muka kebahagiaan karena bertemu bunga tersebut.
Lebah : Lebah tidak bisa pulang kalau terlalu banyak signal, nanti bunganya kesepian.
Bunga : Bunga masih menunggu lebah, walau selalu merasa kesepian.
Lebah : Lebahnya sedang berusaa untuk menemukan bunga yang dulu pernah mengisi harinya.
Bunga : Kasih tahu lebahnya , usaha lebih keras lagi.
Lebah : Kasih tahu juga bunganya harus tetap mekar dan tersenyum ceria supaya kerja kerasnya tidak sia-sia.

Perbincangan yang menjelaskan kedekatan hati mereka dan harapan ingin segera bertemu. Tetapi tetap harus menjalani kehidupan masing-masing dengan tersenyum. Tentu saja tak selalu semua yang diinginkan dan harapkan berjalan dengan baik-baik saja. Bunga jatuh sakit dan berharap lebah akan datang merawatnya. Sekali lagi hanya harapan yang tidak bisa terkabul. Bunga harus berusaha sendiri menyemangati diri agar segera sembuh dan kembali tersenyum untuk lebah yang ditunggunya. Belajar dan terus belajar dari segala hal baik juga buruk dari hubungan mereka yang sangat sulit untuk bertemu.

Lebah selalu memberikan kehangatan melalui pesan walau tak hayal memberikan suasana berbeda bagi hati bunga, tentang hidup yang harus terus lebih baik. Berpikiran positif dalam melakukan hal apapun. Bunga dari hari kehari merasa harus mulai membenahi diri dari saat ia akan bertemu dengan lebah suatu saat nanti. Berbenah agar saat dia bertemu dengan lebah, lebah akan tetap merasakan getaran yang sama seperti saat dia melepas lebah pergi. Pesan positif dari lebah menjadi magnet tersendiri bagi bunga untuk memantapkan hatinya untuk lebah. Memperbaiki kekurangan dan ketidaksempurnaan yang bunga miliki.

Selalu ada hal tidak berjalan dengan semua harapan yang mereka inginkan. Lebah bercerita ada bunga lain yang datang dan mendekatinya. Bunga yang setiap hari ada untuknya dan selalu baik padanya. Bahkan bunga tersebut menawarkan cinta kepada lebah. Tetapi dengan tegas lebah mengatakan jangan khawatir bunga lain seperti apapun tidak akan bisa menggantikan bunga yang pertama kali telah mencuri hatinya. Bunga percaya pada lebah, dia pun percaya hati lebah mampu menunggu pertemuan mereka nanti. Bunga yakin tak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan yang telah ia yakini bersama lebah adalah hal positif yang menguatkan mereka.

Ini pesan yang dikirim lebah untuk meyakinkan bunga :
Sebenarnya laki-laki pada umumnya sama. Mereka berfikir tentang logika. Mereka mudah terpengaruh pada waktu dan siperempuan itu sendiri yang lebih mengutamakan perasaan. So, I believe you kamu juga harus percaya aku. 

Akhirnya pertemuan itupun mulai dibuktikan, ada rasa tak sabar untuk segera bertemu dan kembali. Jarak ditempuh bunga agar segera bertemu dengan lebah. Pertemuan yang diharapkanpun terjadi, siapa sangka cinta yang mereka perjuangkan mampu membawa mereka kepada sebuah harapan yang mereka impikan selama ini. Mengingat lebah disaat terakhir kali bertemu lebah yang selalu ditunggunya kini berada tepat didepannya. Kebahagian yang sulit dijelaskan ketika mereka berhasil menaklukan jarak. Berbagi cerita mengenang waktu bersama yang membuat penantian terbayar. Bernostalgia bersama mengingat hal-hal menyenangkan dan berbagi kisah selama tak saling menatap secara langsung. Inikah rasa yang dihasilkan setelah menaklukan jarak dan waktu hanya untuk sekedar bertemu. Genggaman tangan, rangkulan ringan dan kehangata dibalik tatapan mata. Senyuman juga tawa yang nyaring mengiringi hari indah itu. Bahagia sekali itu yang bunga rasakan.

Kembali semua tidak berjalan dengan semestinya, bunga terhenyak. Lebah yang ditunggunya menyatakan hal yang bunga tak pernah duga. Lebah merasakan perasaan yang sama cinta kepada bunga lain yang disebutnya dahulu. Bunga lemas tak menduga sesuatu yang indah bisa langsung lebur begitu saja. Mungkin lebah benar sesuatu hal terkadang tak bisa terduga begitu saja. Disadarinya bunga mengerti jarak telah merenggut lebahnya. Jarak menelan kebahagiaannya dengan bunga lain yang selalu ada. Bunga mulai mengerti memang tidak pantas untuknya memaksakan sesuatu hal yang menurutnya tak berhak dia lakukan. Bukankah cinta itu mengikhlaskan dan membahagiakan sesungguhnya. Lebah bahagia dengan jalan yang diambilnya, walau lebah mungkin lupa bunganya tetap masih sama saat pertama kali dia tinggalkan. Bunga tak ingin bersedih, karena lebah selalu tak suka melihat bunganya sedih. Bunga tak boleh mengeluh, karena lebah selalu tak senang dengan keluhan. 

Bunga dengan lapang dada kembali terdiam dan merenung. Dia menyadari satu hal bahwa tak mudah baginya bisa sampai pada titik ini. Saat dimana dari awal perjuangan mereka menaklukan jarak, meredam kerinduan dengan hanya berkirim pesan, menghela nafas saat memperhatikan pasangan lain bisa selalu bersama. Saat hati begitu cukup hanya dengan mengetahui dia bisa membalas pesan dengan cepat dan deg-degan menunggu balasan adalah perjuangan yang berharga dari semua hal yang telah dicapainya sekarang. Bukan hanya sekali rintangan dan ujian datang diantara kita. Tetapi rasa yang sama tetap selalu tinggal. Ini pelajaran baru lagi yang diberikan lebah padanya. Pelajaran sabar yang tentunya harus lebih sabar dari yang sebelumnya saat mereka didera jarak. Belajar tentang mengapresiasi keinginan orang lain meskipun itu yang kamu cintai sekalipun.

Pesan yang ingin disampaikan bunga kepada lebah :
"Bungamu yang dulu masih tetap sama, maafkan ketidaksempurnaannya tentang memahami banyak hal. Kepada jarak yang selalu kuagungkan untuk memelukmu dari jauh aku berterimakasih karena aku telah dipertemukan kembali denganmu. Semua hal telah menjadi kenangan yang membahagiakan dan mengharukan. Bungamu akan selalu rindu signal yang selalu kau kirimkan, aku mencintaimu lebah selalu" Aku masih bungamu yang dulu.

Aku mengutip beberapa ungkapan yang disampaikan lebah untuk bunga :

"You stay in my heart don't worry i'm always with you everytime."

"I blessing and i hope one day i'm looking your smile to second time, i hope i looking your cry, your hungry, your angry, your happy."

"You miss me? I'm miss you now."

"Aku tidak dapat merasakan rasa sayangmu dengan baik. Yang sudah jelas aku nyaman berada disisimu."

"Jangan ditunggu dinikmati. Perasaan itu tidak boleh gelisah be positive."

"7 tahun gak ketemu cinta mereka masih suci walaupun mereka tidka terikat pernikahan dan sex. Hebatkan" 

"Tiap hari ngumpulin duit sedih senang semuanya akan terbayar dengan satu menit pertemuan."

"Lazy coz you not in here. i don't know waiting for what!"

" Gimana hati ? "Tetap terjaga untuk seseorang yang pernah tertawa bersama tanpa beban."

Kisah ini  membuatku ingin terus memahami hidup, membuatku belajar banyak hal lebih dari apapun tentang rasa menghargai sebuah cinta dan pasangan. Terimakasih lebah dan bunga.

Aku menulis ini tepat saat hujan mulai turun perlahan membasahi kota kombang dan rindu mulai merasukiku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau