Keraguan itu muncul menjelang semua hal kembali berputar dikepala. Mengangguk dan menggelengkan kepala adalah simbol aku lelah dengan apa yang ada disekitar. Kepalaku hampir kesakitan ketika kupaksa membuat folder lama dan baru sesuai urutannya. Dia berkata tak bisa , karena terlalu banya file yang tidak bisa dibersihkan dan diatur dengan seksama.
Ada perasaan yang ingin dihentikan seketika beberapa menit lalu. Aku ingin mengikhlaskan saja semua hal yang tak ingin kurengkuh secara erat. Menghentikan sesuatu yang pada awalnya telah membuatmu bahagia memang susah. Saat tatap tak lagi menjadi kepunyaan begitu juga hak milik, untuk apa kau perjuangkan.
Aku mendekatkan hatiku kepada semua hal yang ada disekitarku. Sudah waktunya ingatan dilepaskan kembali ketempatnya semula. Aku hanya mencinta dengan sadar tanpa harus terburu-buru terbebani. Aku seharusnya sadar kepunyaan bukanlah hak milik. Waktu bukanlah kepemilikan yang bisa kau minta kapan saja. Kaca semakin besar ketika aku memandang diri. Apa arti aku atas keberadaanku ?. Diam saja memang bukan kebiasaanku, tapi aku ingin melakukannya.
Kepada hati yang setiap hari bergejolak karena ingin semuanya kembali seperti semula. Kali ini aku ingin kau istirahat sebentar. Jangan memaksakan keadaanmu, aku tak ingin kau tergores. Aku ingin menjauhkanmu dari rasa luka, menyesal dan sakit. Janjiku untukmu, kau akan baik-baik saja.
Teruntuk hati dan isi kepala.
Aku akan menjaga kalian.
Komentar
Posting Komentar