Langsung ke konten utama

Selamat Tinggal Masa Bertahun



Kamu memutuskan untuk pergi
Katamu lelah dengan drama rindu
Cintamu tidak cukup terbagi dengan jarak
Resahmu karena cinta dibagi cita
Senyumku tak bisa menawar dinginnya angin malam ucapmu
Canda suaraku tak cukup menawar sepi lara ucapmu
Mari akhiri semua resah disertai rindu

Kamu memutuskan untuk pergi
Katamu aku akan bahagia
Kuatlah karena mimpiku besar
Bincangmu seolah tak terjadi apa apa
Senyummu muncul dengan mata nanar kaku
 Kamu mengucapkan kata usai dan selesai
Seberapa besar usaha tetapi tidak untuk aku
Kita tidak akan berakhir bahagia katamu
Kita sedang memperjuangkan kisah yang salah tandasmu
Kesedihan tidak membayar bahagia yang didamba
Tidak ada yang bisa dipaksa tulismu
Menyerahlah tentang masa depan denganmu
 
Semua akhiri saja tegasmu
Jangan tanyakan pertanyaan yang bisa dijawab
Jangan harapkan jawaban panjang
Berakhir saja lirihmu
Tidak ada yang perlu dibahas
Tidak ada yang butuh dijelaskan

Aku diam menghela nafas
Aku diam tangisku tak keluar
Tangisku tak tampak raut wajahku datar
Kemana harus aku hilangkan lepaskan
Kita selesai dengan semua waktu

Sebulan sudah 
Aku dengan diriku, aku dengan duniaku
Aku dengan sendiriku tak ada ucap cinta
Berminggu sudah 
Aku dengan diriku, aku dengan mimpiku
Aku dengan perjalananku tak ada kisah rasa
Diamlah disitu katamu

Kamu bercumbu dengan kisah hidupmu
Tidak ada lagi kisah bertahun
Tidak ada lagi masa menagih jumpa
Kamu berbagi dirimu dengan mereka
Tidak ada penyesalan  kisah bertahun
Tidak ada lagi perdebatan akan kemana cinta

Kisah ini berakhir
Berakhir karena mimpi
Mimpi yang berjumpa jarak
Jarak yang berselimut rindu tebal
Rindu yang berhadapan tembok beton besar
Beton besar yang disenjatai beda dan suku
Kisah tinggal kisah

Ini aku menulis tanpa tangis
Tanpa berpikir lagi akan aku relakan
Aku sudah diajari dan dilatih menghadapi ini
Kita sudah tidak ada dan tangis sudah tidak ada
Aku tidak menahanmu
Aku akan mengerti keinginanmu
Mari hidup berdampingan katamu
Tetapi bukan atas nama kita
Teman saja

Aku sedang dalam hari menerima pisah
Aku sedang dalam hari merela pisah
Aku sedang dalam hari menyendiri pisah
Aku sedang dalam hari mencari pisah
Aku sedang dalam hari ikhlas
Aku sedang dalam hari mencinta diri

Aku selesai
Kita tidak ada
Selamat
Bahagialah
Masing-masing
Kau dengan dirimu
Aku dengan diriku

Jumpai masa depan
Aku doakan
Temukan jodoh
Perjuangkan cita
Aku akan temui milikku
Selamat dan tinggal masa bertahun


Aku menulis bersama malam tepat sebulan semuanya berubah
Dari wanita yang sekarang kamu panggil masa lalumu
Selamat Tinggal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau