Langsung ke konten utama

Aku Padamu Hari Ini Tahun Lalu

 

















Sekarang aku tahu, jejakku tak lagi menjadi arah tujuanmu untuk datang dan membawaku pulang. Dendam dan sakit hati yang mungkin sempat kuukirkan dihatimu menjadi benalu yang telah kamu racun hingga mati. Bagimu aku adalah halaman dari buku lama yang sudah tak ingin kamu baca ulang dan bahkan kamu buang. Seketika aku menyadarinya, aku menuggu lahan gersang yang tidak akan mungkin lagi bisa ditumbuhi tanaman. Logikaku mulai mengalahkan isi hati, benar aku menunggu hati yang telah lama meninggalkanku. 

Bagaimana bisa aku begitu percaya diri ketika tulisan dan ungkapan rindumu tertuju pada seseorang adalah untukku. Bodoh nya aku. Hatiku dengan penuh percaya diri berkata rindu itu adalah milikku. Sebuah komentar manis dari teman-temanmu cukup merobek gelak senyumku ditemani sakit didada kiriku. Seorang gadis teman belajarmu, kamu menyukainya. Begitu aku menyimpulkannya, kamu merindukannya, bukan aku. Sepertinya percaya diri ini terlalu berlebihan. 

Seharusnya aku sadar pada tanda-tanda alam. Ketika aku sudah tidak menemukan senyummu saat melihatku, kamu mengabaikanku. Saat kita tak sengaja duduk berdua kamu terlalu sibuk dengan dirimu, kamu mengabaikanku. Ketika waktunya makan siang atau pun makan malam dengan senyum lebar aku mengajakmu kamu memilih melanjutkan aktifitasmu, kamu mengabaikanku. Saat pesan dariku tak ada balasan yang ku terima ,kamu mengabaikanku. Ketika banyak diam yang tercipta diantara pertemuan-pertemuanku denganmu membuatku sadar ,aku diabaikan.

Aku terlambat sadar atau aku yang berpura-pura bodoh. Aku menertawai diriku sendiri saat ini, begitu aku mengingat tulusnya sikapku saat itu aku mulai menyadarinya. Ya, aku menyukainya. Ya, aku yang bodoh. Dia ,gadis itu tanpa dia mengenalku hebat sekali rasanya dia mampu membantumu mematahkan rasa sukaku. Aku tahu senyummu mungkin akan mengembang serta gelak tawamu muncul bila kamu bertemu dengannya, bukan aku. Kata rindumu akan terjawab bila pesan yang masuk adalah darinya.

Aku sekarang menyadarinya. Tidak perlu menunggu purnama lagi karena sudah jelas matahari masih bersinar esok hari. Kesalahanku karena aku masih berpikir kamu menungguku. Katamu tidak akan menyerah untukku, iya itu dulu. Cintamu yang dulu katamu besar untukku hanya rasa suka yang secepat kilat hilang karena penggantiku jauh lebih nyaman dihatimu. Sebelum kamu menemukan dia yang hari ini kamu rindu. Aku memang terlambat mengatakan bahwa rinduku lekat dan rasaku pekat untukmu tahun lalu dihari ini. Aku seseungguhnya padamu hari ini di tahun lalu. Ya, aku terlambat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Surga dan IELTS Tercinta, Caroot Move On

My sophisticated course Disudut sebuah cafe kecil dikampung inggris dimana memori tentang kita perlahan berkumpul bersama dengan alunan lagu. Aku ingin bercerita tentang rasa, pelajaran dan mimpi yang terjalin erat bersamaan dengan kata cinta juga perpisahan. Aku menuliskan semua yang ingin kutuang kedalam sebuah prasa yang mungkin orang menganggapnya biasa, seandainya kalian tahu aku terhanyut didalamnya bersama waktu. Mari kita mulai dengan pertemuan pada tahun lalu diakhir April 2015. Ini cerita tentang pertemuan didalam edukasi non formal. Aku adalah fresh graduate yang tengah dalam masa transisi menjadi pengangguran baru. Aku berusaha mencari pekerjaan namun tidak ada yang sesuai dengan keinginan , kemudian aku berhenti. Kecintaan yang akhirnya mendukungku untuk berpindah mencari ilmu yang sudah lama ingin kukuasai, English. Aku punya mimpi kecil melanjutkan pendidikanku keluar negeri dan aku butuh kemampuan bahasa inggris yang mumpuni. Dan disinilah mimpi itu mul...

Surat Cinta Untuk Papa Zalnif dan Mama Usmiarti

5 September 2016  Kepada YTH,                                                                                                               Bapak Zalnif dan Ibu Usmiarti Di tempat Dengan Hormat, Melalui surat ini saya anak tengah kalian ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak dan ibu karena telah menjadi orang tua saya. Apabila diluar sana kebanyakan orang-orang seusiaku berkata hadiah yang paling indah adalah pe...

Lelaki Hitam Manis Kesayanganku

Aku kembali menulis setelah beberapa bulan tak ada waktu dan isi kepalaku tertuang melalui tulisan. Hari dan bulan berlalu karena banyak hal yang tidak bisa kukendalikan terjadi tanpa henti. Sudah akhir dari Mei 2021, apa saja yang sudah berlalu ? Ada banyak sedihku dan juga tak terhitung bahagia yang kupunya. Mari kutuliskan tentang satu orang ini, manusia favoritku belakangan ini. Iya, kekasih baruku. Hari ini aku ingin menulis tentangnya, sosok lelaki yang sampai detik ini belum sempat kuceritakan melalui tulisan. Aku sudah mengenalnya setengah tahun belakangan ini, hari-hariku sekarang sudah diisi dengan hadirnya. Aku tahu walau ini sepertinya terlalu cepat, tetapi lelaki ini bisa memahami apa arti diam dan ekspresi dari raut wajahku. Bagiku rasanya seperti bertemu sahabat lama yang selama ini hilang dan aku menemukannya didirinya. Aku menyukainya.  Lelakiku ini berkulit coklat, tinggi sekali 5'11 dan punya mata yang sangat indah. Aku sangat menyukai mata lentik dan rapi alisny...