Langsung ke konten utama

Aku dan Januari ke 26

Musim panas hari ini cukup membuat keringat ditubuh melekat dipakaianku. Celana pendek dan kaos pendek dengan besertakan topi pink kegemaranku tak mampu menahan panasnya cuaca. Rasanya kulitku terbakar dan semakin menggelap dibantu paparan matahari. Sebenernya tidak apa asal tak terjadi apa-apa pada kulitku seperti semakin menggelap contohnya.
Setelah bergumul dengan tulisan pendek setiap hariku disosial media, baru hari ini aku memiliki waktu sendiri. Setelah dua bulan aku layangkan lamunan panjang tentang apa yang terjadi. Aku disini hari ini, musim panas Sydney dan Pulau Australia. Kemana aku dua bulan ini, aku tak mau menjawabnya dengan tulisan ini. Cukup kukenangkan dengan hawa panas dan malam yang kian kelam. 
Januari kali ini tak begitu ku nantikan. Iya , usiaku bertambah satu. Ucapanpun tak cukup berhenti mengalir dari siapa saja. Yang paling membuatku terkejut adalah kue ulang tahun yang tak tahu kapan dipersiapkan. Aku tak begitu mengharapkan kejutan, tapi kali ini aku merasa sedikit terpukau. Terimakasih kalian walau mungkin tak sempat kalian baca tulisan ini. Aku bersyukur melewati 26 tahun pergantian hariku dengan kalian. 
Aku tak banyak berharap pada usiaku. Aku hanya ingin bersyukur lebih banyak. Aku ingin menyayangi Tuhan Maha Pencipta lebih banyak. Aku ingin bahagiaku semoga terus diperbanyak. 
Apalagi yang membahagiakan selain melihat yang tercinta ikut bahagia. Doaku hanya ingin mereka yang ku sayang turut bahagia dimanapun mereka berada, dengan atau tanpa aku. Tak berubah, selalu sama.
26 tahun, apa kita masih kuat ?  
Tentu, bahagia ya. 
Carootku , jangan lupa bersyukur karena kamu tidak sendiri. Sayang

Panasnya lakemba, 
Aku anggi caroot


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau