Langsung ke konten utama

Lelaki Hitam Manis Kesayanganku

Aku kembali menulis setelah beberapa bulan tak ada waktu dan isi kepalaku tertuang melalui tulisan. Hari dan bulan berlalu karena banyak hal yang tidak bisa kukendalikan terjadi tanpa henti. Sudah akhir dari Mei 2021, apa saja yang sudah berlalu ? Ada banyak sedihku dan juga tak terhitung bahagia yang kupunya. Mari kutuliskan tentang satu orang ini, manusia favoritku belakangan ini. Iya, kekasih baruku.

Hari ini aku ingin menulis tentangnya, sosok lelaki yang sampai detik ini belum sempat kuceritakan melalui tulisan. Aku sudah mengenalnya setengah tahun belakangan ini, hari-hariku sekarang sudah diisi dengan hadirnya. Aku tahu walau ini sepertinya terlalu cepat, tetapi lelaki ini bisa memahami apa arti diam dan ekspresi dari raut wajahku. Bagiku rasanya seperti bertemu sahabat lama yang selama ini hilang dan aku menemukannya didirinya. Aku menyukainya. 

Lelakiku ini berkulit coklat, tinggi sekali 5'11 dan punya mata yang sangat indah. Aku sangat menyukai mata lentik dan rapi alisnya, manis kesukaanku. Pertama kali bertemu dengannya aku seperti menatap kelangit karena tinggiku hanya sebatas dadanya. Senyum yang sangat ramah dan santun diberikannya hari itu saat bertemu. Pertemuan pertama adalah menunggu matahari terbenam sambil berjalan menelusuri pinggir pantai yang kebetulan pilihanku sendiri. Hari itu tak pernah aku menyangka akan sampai hari ini lelaki itu sekarang kupanggil kekasihku. Hari baik dan laki-laki baik serta sore yang kusukai.

Sore itu membawaku pada ketikan malam didinginnya musim gugur hari ini. Menulis tentang bagaimana laki-laki ini masih memperlakukanku dengan tutur dan santun yang sama sampai hari ini. Ucapnya akan tetap memperlakukan sama seperti saat pertama kali kami bertemu. Hingga hari ini dia masih melakukan hal yang sama bahkan lebih baik dari hari pertama aku bertemu dengannya. Sambil menulis ini membuatku sedikit merindukan senyumnya. Sungguh, dia laki-laki baik yang membuatku kadang tak habis pikir apa isi hati dan kepalanya.

Aku dan dia sangat mudah berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lainnya. Ada banyak hal yang aku dan dia tak saling sukai tetapi sampai hari ini komunikasi adalah cara saling mengerti, aku menyukai ini. Aku sering menyimpan banyak hal didiriku, tak mudah menjelaskan, tetapi dia akan dengan sabar ada untukku mendengar dan bertanya. Manusia penyabar kesayanganku. Selama beberapa bulan ini sudah berapa banyak tempat yang kita berdua datangi karena lelakiku ini sangat suka mobil, menyetir adalah kecintaannya. Semakin keras suara mobil dan berliku jalan yang dilalui semakin bahagia raut wajahnya, sport car miliknya adalah cinta nomer satu baginya. Senyum dan raut wajah sumringah selalu muncul diwajahnya saat menyetir ditemani suara musik yang keras memekak telinga, bahagia sederhana baginya. 

Ada banyak sekali beda yang kita temui saat bersama mulai dari negara asal yang berbeda, budaya serta cara pikir yang jelas tak sama, makanan yang sangat perlu penyesuaian, tempat yang aku dan dia tak suka dan banyak hal lain yang bagiku kalau dijelaskan butuh satu judul berbeda. Aku tahu dan mengerti semua perlu waktu menyesuaikan satu sama lain tapi tak terasa sudah selama ini lelaki ini bertahan. Semua hal kecil ataupun besar yang muncul dariku tak membuatnya pergi atau menyerah, bagiku perlu diberi bintang lima. Aku mengakui kesungguhan dan niat baiknya untuk mau dan selalu ada untukku menghadapi semua perubahan suasana hatiku yang tak menentu. Terimakasih sayang. 

Aku bersyukur menemui lelaki baik ini, tak sempurna memang kisah antara aku dan dia tetapi perlakuan serta baik budinya bagiku lelaki ini melebihi sempurna. Lelaki penyabar yang siap sedia menghadapi semua perubahan hatiku. Manusia keras kepala yang tak akan membiarkanku sendiri walau terkadang mauku selalu ingin menghilang dari pandangan siapapun. Sayangku yang penyayang dan sangat lembut hatinya walau dengan tubuh besarnya tak ada satupun menyangka sifat aslinya. Lelakiku yang cinta dan kasih sayang diberikan untukku melebihi semua yang pernah kuterima sebelumnya. Lelaki yang kudoakan semua budi baik dan sayangnya selalu dilindungi Allah. Sayangku yang selalu kuharapkan bahagianya denganku hingga tak terhitung harinya.

Semoga yang kudoakan hari ini dan kutulis tentangnya diridhoi Kuasa.




Ditulis diakhir musim gugur menuju musim dingin,

Angie, Anggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau