Langsung ke konten utama

Dia Pernah Untukku

Bukan dia sebenarnya yang ingin kutulis bukan dia hahaha ,tapi sudah terlanjur otakku sekarang dipenuhi oleh namanya dan bayangan semu wajahnya. Aku mengingatnya kembali, ingatan yang seharusnya sudah kulupakan ditahun baru ini. Ingatan tentang dia masa lalu yang indah membuatku diantar kepesona menariknya hidupku ketika bersamanya. Tapi itu dulu saat aku dan dia masih disatukan dalam hubungan Inrelationship.

Mengingatnya mengantarkanku pada mimpi buruk bayangan semu tentang cinta satu kata yang sakral bagi dua insan yang tengah menjalin hubungan. Mereka menjalaninya berdua dengan penuh kasih sayang. Kadang terlihat sangat bahagia dan terkadang terlihat sangat menyedihkan.

Ini tentang dia sang mantan yang pernah mengisi hariku, mengisi setiap inbox handphone dan dia yang bisa membuatku menjadi wanita paling bahagia karena memilikinya. Walaupun itu semua hanya masa lalu yang tak seharusnya untuk diingat , karena sangat menyakitkan bila melihat kenyatannya sekarang bahwa aku tak lagi bersamanya.

Malam ini dia kembali muncul didaftar obrolan facebookku, dalam selang sedetik otakku langsung berfikir dan memprogram membuka semua file masa laluku yang berisi tentang dia. Aku mengingatnya kembali, aku menjadi teringat pesann pendekknya muncul dihandphone setiap kali dia mengingatkanku tentang sholat, mengingatkanku agar selalu sarapan dan jangan lupa makan siang. Perhatiannya membuatku selalu tersenyum walau sebenarnya tak seharusnya dia selalu mengirimiku pesan untuk mengingatkan setiap waktu sholat datang. Karena ketika itu aku berpikir aku bukanlah anak kecil yang setiap waktunya harus diingatkan untuk ini dan itu. Jujur saja aku sedikit tidak suka dengan perhatian seperti itu.Tapi dia tak pernah bosan dengan semua perhatian sepele yang aku anggap, tetap saja setiap hari dia melakukan hal yang sama.

Dia menyuruhku untuk selalu tersenyum dan semangat, itu yang aku sangat suka dari sosoknya. Menasehatiku dan mengajarkanku arti bekerja keras. Mengerjakan sesuatu hal apapun itu tetap dengan semangat, aku suka semangatnya itu. Candaan dan tawaan yang dia lontarkan kepadaku setiap hari tak pernah membuatku bosan ketika itu. Ucapan selamat pagi dan selamat tidur selalu hadir diinbox hanphoneku setiap harinya sejak mengenalnya.

Dan hal yang tak mungkin bisa kulupakan adalah malam dimana dia menyatakan cinta padaku , yaitu fenomenal tanggal 11-11-2011 dan tepat pukul 11 malam. Dia menggam tanganku dan berkata "Dek , aku suka sama kamu, dan aku pengen jaga kamu , aku pengen kita diikat dalam satu ikatan bukan sekedar kakak atau adek, tapi pacaran" . Tersentak aku kaget dan tak menyangka, tapi itulah kenyataannya akuu dan dia resmi InRelationship pada malam itu.

Walaupun semua hal diatas terlihat sangat membahagiakan tetapi , tak semuanya berjalan dengan kebahagiaan. Pada akhirnya aku dan dia berpisah dan putus,karena sebuah alasan. Semua berubah total dari awalnya, aku kehilangan sosoknya , tegurannya, nasehat dan perhatian sepele yang sering tak kuanggap dulu. Aku sudah tak memilikinya lagi.

Lama-kelamaan dia menjauh dan semuanya berjalan terus menjauh dari kisah bahagia itu. Karena aku tahu semuanya hanya masa lalu, dan semuanya sudah berlalu. Hanya kenangan tentang Sang Mantan yang pernah ada. Dan aku ingin cukup malam ini saja ingatan ini menggerutu masuk keotakku.

Walaupun kau tak pernah menyapaku lagi
Walaupun kau tak pernah mengingatku lagi
dan walaupun kita tak berkomunikasi lagi
Aku bersyukur tuhan sempat kirimkan kamu untukku :)


With Love
Anggi`s 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau