Langsung ke konten utama

Apa Kau Menyayangiku ?

Kita bertemu disaat yang tak terduga, mengawali semuanya hanya dengan kebetulan. Kebetulan diuniversitas yang sama ,kebetulan mengikuti kegiatan mahasiswa dan kebetulan latihan bersama. Semua terlihat secara kebetulan. Tapi apa kau percaya tentang takdir? takdir bahwa kita dipertemukan ditempat yang sama oleh Tuhan. Agar kita bisa saling melengkapi satu sama lain dan saling menyayangi.

Rasa itu mulai ada, dari perkenalan yang kebetulan dan dari sapaan yang kebetulan juga aku mulai mengenal namamu. Kita hiphop dance , kita sama- sama belajar diwaktu dan pelatih yang sama. Aku tak begitu mengenalmu, kecuali sahabatku yang amat sangat tergila denganmu. Dia sangat menyukaimu kala itu dan aku hanyalah seorang pendengar setia bahwa dia menginginkan keberadaanmu untuknya.

Bermula dari diklat UKTK III, kita adalah satu dari Ukm yag sama mengikuti semua penjelasan, games dan hal-hal yang tak terduga. Membuat kau menjadi dekat denganku. Aku ingat ketika malam api unggun, kau merangkulku erat memberikan sedikit senyum penyemangat agar aku tidak merasa takut lagi. Malam yang aneh ketika semua senior saling beradau argumen dan otot. Nadiku berdetak cepat dari biasanya semua kamuflase yang diciptakan kaka senior membuatku resah dan tak nyaman. Semua hanya lelucon yang diciptakan agar mereka berhasil memberikan kita kejutan api unggun. Dan memang mereka berhasil aku yang setengah ketakutan dirangkul olehmu, menghangatkan badan didepan perapian. Kau adalah lelaki yang baik aku suka caramu menperlakukanku. Kau memelukku memberikanku senyuman hangat dan manis. Aku menyukaimu !

Ak benci mengingat awal keakraban kita pada diklat itu, aku selalu dipeluk olehmu. Rangkulan tanganmu keelokan sifatmu. Membuat luluh lantah hatiku. Aku berpaling pada kebaikanmu entah kenapa akui jadi tak ingin menjauh dari rangkulan itu. Semuanya serba kebetulan hal aneh yang kita alami berdua, membuatku menyimpan sedikit demi sedikit rasa itu. Tapi aku kembali berfikir sahabatku sangat menyukaimu. Dia tergila padamu, pada titik yang tidak bisa kumengerti aku merelakanmu untuknya. Aku ingin dia bahagia bila bisa memilikimu dan bukan aku. 

Kau tahu sedikit demi sedikit juga aku mulai berubah agar tidak terlalu mendekatimu, aku ingin sahabtku yang memilikimu. Menjadi wanita yang kau puja dan wanita yang kau perlakukan baik sepertiku. Aku ingin dia yang merasakan bukan aku. Aku cukup mendengar kisah kalian dia menyatakan cinta padamu, raut wajah sederhana kau bercerita padaku. Kau bilang dia mencintaimu, tapi aku kaget ketika melihat ekspresimu kau tertawa lepas kau bilang itu hal lucu. Aku tak menyangka bahwa kau tak meyukainya, kau menolaknya dengan cukup bertele-tele. Dari itu aku tahu kau tak menyukainya dan belum bisa membuka hati untukknya.

Dipertemuan berikutnya rasaku padamu mulai hambar aku ingin menghilangkannya aku ingin perasaan ini menjadi biasa tak ada kata lebih. Tapi disatu sisi kau datang lagi dengan candaan itu kau memelukku dan merangkulku lagi. Kau bilang aku adalah kekasihmu. Ada apa sebenarnya ini? Apa yang kau rasakan? aku tak mengerti rasamu yang sebenarnya. 

Suatu hal yang tak kan mungkin bisa dijelaskan kecuali kau jujur padaku. Ada sesuatu yang mengganjal dihatimu. Aku hanya menduga tapi tak ingin terlalu berharap.Yang aku tahu perlakuanmu membuatku nyaman :). Senyum lega dan tawa riangmu menghiburku membuatku senang. Aku berada dekat dipelukanmu sangat dekat.

Mungkin yang aku tahu kau menyukaiku dan menyayangiku
Hanya saja kau tak tahu harus bagaimana mengatakannya padaku
Yang ingin kau beri tahu padaku adalah agar aku bisa mengerti tingkah lakumu cukup membuat aku tahu bahwa kau menyayangiku :') atau sebaliknyaa..




With Love
Anggi Caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau