Langsung ke konten utama

Hey ! Aku Adalah Pengagum Setiamu

Kamu , lelaki berhidung mancung yang kukagumi, terhitung sejak 2tahun yang lalu setia tetap hanya memandangmu. Hatiku tak bisa berubah masih saja seperti dulu mengingatmu dan hanya inginkan dirimu.

Hey kamu penebar senyum menawan disetiap hariku, duniaku adalah hanya mengagumi sosokmu yang membuat duniaku berputar lebih cepat agar selalu bisa berada didekat dan pelukanmu. Berapa lama lagi waktu yang kubutuhkan untuk mengungkapkannya padamu. Apakah sikap sehariku tak cukup membuatmu mengerti rasaku padamu. Aku sering membincangkan dirimu kepada Tuhan , apakah dirimu punya rasa yang sama denganku.

Hey kamu yang selalu membuatku tak bisa berhenti tertawa, candaanmu selalu lekat dibenakku tawa dan semua tingkah lucumu tak bisa kulupakan hanya sejenak tak bertemu raut wajahmu. Benarkah ini perasaan lebih dari sekedar teman bagimu dan aku. Apa cukup hanya dengan ini kisah kau dan aku. Tanpa ikatan yang resmi dan pasti. Apa itu dibutuhkan untuk menunjukkan semua rasa yang kita miliki.

Hey penasehat terhebat yang selalu menghibur kesepianku, ketika keputusasan mendera liku hidupku. Kamu tetap setia memberikan semangat tak henti untukku. Aku begitu menghargai setiap detik perjuanganmu untukku. Bahagiaku bila selalu bisa berada didekat dan sisimu.

Hey perebut hatiku lelaki sederhana baik dan murah sapa, aku merindukan sosokmu disini. Didunia baruku yang dimana hanya ada aku dan orang disekitar yang belum terlalu mengerti siapa aku. Dimana kamu yang selalu ada untukku. Dirimu yang selalu bisa membuatku tertawa lepas dan tersenyum lebar tanpa beban. Aku rindu dimana setiap waktu hanya ada kau dan kita.

Ketika dirimu tak ada disisiku lagi
Ketika duniaku tak dipenuhi sosokmu lagi
Ingatlah aku selalu menantikan dirimu
Setia disini hanya untuk menunggumu

Hey aku adalah pengagum setiamu :)

 R.S



With Love,
Anggi caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau