Langsung ke konten utama

Pengkhianat ? Atau Musuh yang Tertunda ?!!

Kenapa menjauh setelah mendekatiku,  memberiku kebaikan dan menyanjungku dengan keelokkan. Mengangkatku sedemikian rupa melayang diatas langit dan terbang bersama awan-awan putih kelembutan. Dan kemudian setelah aku merasa nyaman dan senang menghempaskanku ketitik paling bawah dimuka bumi. Terperosok jatuh ketanah kotor berbau dan mencampakkanku dengan tanpa rasa bersalah. Hidup ditanah rantau memang kejam dan sangat kejam. Aku pikir panggilan adik itu bisa menjagaku dan bisa melindungiku tetapi sama saja hanya angin lewat. Hidup memang kejam apalagi hidup dikota besar seperti Surabaya.

Aku hanya dianggap anak kecil yang merepotkan, aduh kasihan sekali nasibku haha. Sudahlah memang aku tak bisa cocok bergaul dengan orang-orang baik,sholeha dan penyayang. Menghargai? Aku disuruh menghargai , siapa kamu ? Kamu ingin aku hargai berapa?. Memang aku bukan tipe manusia ramah , baik hati dan penyayang. Aku terlahir bukan dari lingkungan orang-orang lemah lembut dan penuh perasaan. Aku hanya manusia cuek tidak mau tahu dan inilah aku sebenarnya.

Bukan bermaksud menjelekkan ataupun menyindir, tapi aku ingin menulis. Mengeluarkan isi hati karena aku sangat sulit untuk percaya pada manusia siapapun dikota ini. Bahkan untuk percaya pada diriku sendiripun aku masih ragu. Keputusan untuk menghindar bukan pilihan tetapi adalah keharusan. Aku takkan mudah percaya lagi dengan siapapun saja yang berada dekat denganku. Tak akan menyerahkan seluruh keadaanku dan melepaskan semua rasa sayangku lagi. Stop! Terlalu sakit untuk mengingat dan membayangkan.

Jangan lagi coba-coba perduli terhadap keadaanku, jangan lagi berikan aku perhatian semu. Jangan lagi angkat aku dan bawa aku terbang kelangit itu. Aku tak ingin jatuh lagi dan jatuh lagi hanya atas nama seorang TEMAN. Karena semua teman tak lebih dari hanya Musuh Yang Tertunda. Tak tahu kapan akan menghancurkanmu ataupun akan menghantammu secara perlahan.

Bukan menghakimi tapi ini kenyataan.
Dulu aku disanjung dan disayang
Dulu aku diharapkan dan dibutuhkan
Sekarang ..
Aku hanya benalu yang merugikan
Dan tak akan pernah terhitungkan lagi


Pergilah ..
Aku tak akan pernah meminta apapun siapapun waktu ataupun keadaan yang dulu kembali. Tidak akan lagi. Bahkan untuk percaya saja aku sudah tak mampu. Mempercayai hanya akan terus menyakiti hatiku saja. Cukup dan Stop sampai disini .

Menjauhlaah
Anggap aku tak pernah ada :)

Hei aku harus memanggil apa? PENGKHIANAT ? ATAU MUSUH YANG TERTUNDA :D


JIKA MEMBACA INI
JANGAN TERLALU PEDE INI KAMU
KARENA INI BUKAN UNTUK KAMU
DAN JANGAN TERSINGGUNG KARENA YANG DIDALAM INI BUKAN KAMU :)

Tersenyumlah karena anak manja ini bisa menulis sepanjang ini untuk orang-orang yang pernah disayanginya setulus hati . Tapi sayang hatinya terlalu sakit untuk mendekat dan mengulangi lagi!

Biarkan aku bebas :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau