Langsung ke konten utama

Kepadanya Hatiku Jatuh Tetapi Dia Hidup Dengan Masa Lalunya

Panggilan telfon darimu pagi ini membangunkan lelap tidur selepas bercengkrama riang dengan sahabat-sahabatku semalam. Aku mendengar semangat ucapan pagi darimu ditelinga, tanpa pikir panjang kamu membangunkan serta meneriakiku agar segera bangun. Mataku masih tertutup tetapi suaramu sungguh memekak telinga alarm pagi yang mengagetkan. Urutan perkataanmu membuatku terjaga kamu menyuruhku bangun, mandi, berbenah dan segera sarapan. Aku membungkammu menyuruh agar segera memperlambat volume suara, kamu sangat bersemangat hingga kepalaku pening pagi hari. Lama-kelamaan suaramu menjadi rutinitas untuk hariku, penggalan candaan dan irama tawamu menemaniku. 

Aku juga tak pernah sadar sejak kapan ini mulai berlangsung tetapi hadirmu ada dan menggantikan sendiri yang selalu kudekap dalam diri. Aku terkadang tak menyukai hadir atau pertanyaan “kamu lagi apa” yang selalu masuk dalam pemberitahuan telfon genggamku. Ada sesuatu disini didiriku yang membuatku ingin meraih dan segera membalas pesanmu. Apa aku mulai menyukai hadirmu atau aku ingin hadirmu selalu ada di pemberitahuanku. Aku menjadi diriku sendiri menanggapimu sesuai inginku. Apa karena kita memang cocok seperti itu entahlah aku bahkan tak menyadarinya. Semua berjalan beralur pelan sampai pada hari dimana semua hal menjadi bahan pembicaraan kita. Iya, kamu dan aku.

Selang tak lama aku mengenal dan mengetahui bagaimana sosokmu hadir sebagai pelengkap sendiri yang selalu aku rasa. Ada banyak luka, duka, suka dan rasa antara kehidupan aku juga dirimu. Hingga pada suatu hari kamu memulai semuanya tentang dia, seorang dari masa lalu yang sangat kau cinta dimasa itu. Tepat sebelum aku mengenalmu ternyata ada sosok yang sangat berarti dalam hidupmu. Dia hidup bertahun-tahun dalam dirimu, sosok yang membuatmu menjadi dirimu hari ini. Iya, wanita itu yang menikah selepas meninggalkan kalian dan cintamu.

Cinta ataukah nyaman yang ada diantara dua insan berbeda kepala atau pilihan keluarga penentu sebuah takdir anak-anak mereka. Dimulai dari emoat tahun silam dua insan saling melengkapi hingga bermimpi menuju ridhaNya, tetapi apa daya keluarga lebih keras dari baja dan lebih berpengaruh dari Yang Esa. Mereka memintamu menjauhi anak gadisnya, kamu tak layak untuknya. Gadis mereka terlalu sempurna untuk menjadi takdir bagi masa depanmu, kau tak pantas menjadi satu untuk bahagia bagi putri mereka. Meninggalkan gadismu atau gadismu yang meninggalkan keluarganya. Pilihan yang sulit tetapi karena akal sehatmu masih mencintai diri dan semua nama baik, ikhlasmu melepas cinta dan gadismu. Hidup baru ataukah penderitaan yang baru akan dimulai dari semua keputusan ini.

Setiap hari selepas kata pergi adalah hari terpuruk, dunia runtuh lebih dari pencobaan Tuhan yang tak pernah terpikir sebelumnya. Bibir yang berkata ikhlaspun meronta menangis dan mengulum lidah sembari memukul dada, sakit sekali katamu. Kehilangan dan tak tau harus menjadi apa melanjutkan hidup selepas gadismu diikhlaskan. Ada yang berkeping didada semua yang membebani kepala dan beratnya hidup membuat kehidupanmu menjadi tenggelam didalam duka. Kesedihan dan kepiluan yang terjadi karena gadismu dipinang orang lain. Disitu lah semua berawal, bahwa kamu ingin menjadi lebih baik dari sekedar perkataan orang tua gadismu.

Kamu bertemu aku. Aku mendengar bagaimana perjuangan jatuh dan bangkitmu untuk memperbaiki puing dirimu yang hilang. Aku menyimak bagaimana proses berat dan terjatuh itu membuatmu sampai dititik dimana kepalamu bisa tegak dan menatap dirimu dicermin bahwa kamu bukan orang yang dibuang. Gadis itu yang tidak pantas untukmu tetapi kamu yang pantas dapat lebih baik. Ujarmu membuatku tersenyum dan tawa kecilku menyimpul mengamati raut senangmu. Aku tak ada dalam cerita tapi aku paham bahwa luka itu ada sembuhnya. Apa yang hancur itu bisa dibangun ulang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Aku merasa sedikit lega denganmu. Aku berdoa dihati kecilku, semoga tangguhmu bisa membawamu pada semua mimpi yang kamu inginkan. Ini bukan tentang gadismu lagi tetapi tentang kita. Aku yang sekarang adalah gadismu.

Aku ingin memahami hati dan rasa manusia, bahwa percaya adalah segala hal yang kamu punya. Percaya kepada diri adalah kunci dari semua sukses atas pencapaianmu. Ini bukan tentang siapa yang mendorongmu tetapi kamu yang membangun semuanya untuk merubah diri. Diri adalah jawaban dari semua hal yang terjadi dalam hidup. Pelajaran hidup yang kesekian ku dapat saat mengenal orang-orang disekitarku. Aku merasa mendapatkan ilmu baru dan semangat baru untuk menjalani hari denganmu.

Aku jatuh padamu tetapi kamu hidup dari masa lalu yang membuatmu menjadi apa yang kulihat hari ini. Aku selalu berharap semua bahagia dan semua luka menjadi bagian dari kita apapun yang terjadi dimuka. Tuhan selalu menyayangi makhluk seperti apapun dia. Kamu sudah melakukan yang terbaik sesuai kemampuanmu dan aku mendoakanmu. Dewasa tidak sesulit itu, tetapi berjalan didalam dan mengikuti prosesnya lah yang membuatmu menjadi dewasa. Terimakasih telah hadir dan menjadikan aku bagian dari masa sekarangmu. 


Sudah siap menjalani masa depan dengan kita yang sekarang? Bukan tanpa masa lalu tetapi hidup dengan belajar dari masa lalu. 
Semangat lah.
Bahagia untukmu dan semua orang sekitarmu.

Terutama aku, masa depanmu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Hai, Selamat Datang Uda di Kehidupan Uni

Aku menjadi saksi kisah cinta mereka, sahabatku. Mungkin tidak sempurna tapi biarkan aku mencoba menceritakan ulang. Dia adalah sahabat lamaku, dari sekolah menengah atas satu kelas dan juga suka membuat onar bersama. Sekarang sudah kepala dua masih sama senyum dan sifatnya tetaplah sahabatku. Terakhir kali bertemu dia menangis karena sang pujaan hati sudah memiliki sandaran kasih yang baru. Aku mencoba memberinya saran dan solusi juga seorang teman baru yang kini dia panggil Uda. Biarku coba menjadi dia agar cerita indah ini bisa nyaman kamu baca dan pahami perlahan. Aku sedang menangisi kekasih lamaku siang hari tanpa sebab hanya saja aku ingin menangis. Aku tidak mengerti kenapa air mataku tidak bisa berhenti mengalir terus saja membasahi pipi, teriakanku kedalam tak terdengar hanya air mata saja. Aku pun bercerita kepada sahabatku, memintanya mencarikanku teman baru agar luka hati yang tak ku mengerti ini bisa berlalu. Selang dua hari dia mengabariku, katanya dia me