Langsung ke konten utama

Kepada Sokan Sang Pemimpi

Aku sedang menikmati waktu luangku siang ini cuaca sudah mulai menghangat dan hanya dingin saat pagi. Seperti biasa dengan ditemani wajahmu dan secangkir minuman dingin aku mulai bercerita melalui tulisan ini. Aku masih ingat saat aku berjanji menemuimu sore itu sepulang bekerja, kita akan menghabiskan waktu dengan makan malam bersama. Lalu kita berencana bergabung dengan temanmu sekedar mampir untuk meminum kopi. 

Aku masih tak menyangka sekarang lepas bertahun sudah aku mengenalmu dan kita berdua sudah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa tentunya.  Dari ajakan sekedar makan dikantin sekarang kita hanya bisa bertemu selepas waktumu senggang dan saat aku kembali ke tanah air. Waktu cepat berlalu dan kita masih tetap berjalan bersama dengan mimpi besar masing-masing. Kita bertemu pertama kali dibangku sekolah menengah , ya kesan pertamamu aku adalah manusia paling sombong dan angkuh kala itu. Aku tumbuh penuh mimpi dan dewasa bersamamu selang bertahun ini. Terimakasih karena selalu percaya dari setiap mimpi dan omong kosong dimasa muda kita yang sampai hari ini masih hidup.

Aku selalu menulis banyak hal tapi belum pernah kutulis betapa berartinya kamu ada dan mengisi hari-hariku. Hal terbaik dan terburuk dariku semuanya kamu telah mengetahuinya, tak ada yang kita sembunyikan satu sama lain. Bahkan jarak bertahun-tahun tidak mengurangi rasa cintaku memiliki seseorang yang selalu ada untukku. Aku tahu kamu akan selalu ada disana begitupun aku juga akan selalu ada untukmu sampai kapanpun.

Aku tidak bisa menggombalimu apalagi berkata sendu tentang sosokmu tapi percayalah aku akan selalu jadi suppertor nomer satu bagimu. Apa yang membuatmu bahagia adalah hal yang akan membuatku bahagia. Jalan apa yang akan kamu ambil untuk menjalani harimu aku juga akan selalu mendukungmu. Aku percaya tidak ada diantara kita yang akan saling menjatuhkan karena aku mengenalmu lebih baik dari siapapun. 

Kita pernah berada pada posisi dunia tak berpihak dan manusia memandang kita sebelah mata. Mimpi untuk mengelilingi dunia adalah satu dari jutaan mimpi dan harapan yang kita punya dari masa bangku sekolah. Aku dan kamu perlahan mewujudkannya tentu saja tak mudah. Aku mengerti lelahmu dan kamu juga paham betapa berat pengorbanan kita berdua untuk sampai pada hari ini. Aku dan kamu yang mengerti bukan mereka. Kamu mengerti aku akan selalu percaya tentang semua mimpimu bukan ? Tentu saja kamu akan melakukan hal sama untukku.

Cinta? Aku akan selalu mencintaimu
Sayang ? Aku akan selalu menyayangimu
Aku hanya perlu berada disampingmu dan kamupun begitu
Percayalah hanya kamu yang kupunya saat dunia berbalik arah dan menjatuhkan semua mimpi
Aku merasa beruntung memilikimu dari awal

Hari ini aku hanya ingin bersyukur karena aku memiliki sosok sepertimu dan beruntung karena kita bertemu dari awal. Jika harimu berat, jika ada rencana yang akan kamu ambil, atau liburan yang akan kamu jalani. Aku akan selalu berada disisimu mendengarkan, memberimu dukungan atau menemanimu kemanapun kamu ingin pergi. Setelah mimpi dan dunia menyertai kita mari kita wujudkan mimpi-mimpi itu dimasa depan.

Jika suatu hari ada yang mencintai dan menyayangimu lebih dari aku
Doa akan selalu kukirimkan untukmu 
Aku selalu mendukung semua keputusan dan keinginanmu

Teruntuk Ilham Saputra, manusia yang paling kucintai setelah keluargaku
Aku menunggumu dari benua kangguru tentang penjelajahan benua ini dan eropa seutuhnya
Semangat bekerja !

Salam dari cintamu,
Caroot


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Hai, Selamat Datang Uda di Kehidupan Uni

Aku menjadi saksi kisah cinta mereka, sahabatku. Mungkin tidak sempurna tapi biarkan aku mencoba menceritakan ulang. Dia adalah sahabat lamaku, dari sekolah menengah atas satu kelas dan juga suka membuat onar bersama. Sekarang sudah kepala dua masih sama senyum dan sifatnya tetaplah sahabatku. Terakhir kali bertemu dia menangis karena sang pujaan hati sudah memiliki sandaran kasih yang baru. Aku mencoba memberinya saran dan solusi juga seorang teman baru yang kini dia panggil Uda. Biarku coba menjadi dia agar cerita indah ini bisa nyaman kamu baca dan pahami perlahan. Aku sedang menangisi kekasih lamaku siang hari tanpa sebab hanya saja aku ingin menangis. Aku tidak mengerti kenapa air mataku tidak bisa berhenti mengalir terus saja membasahi pipi, teriakanku kedalam tak terdengar hanya air mata saja. Aku pun bercerita kepada sahabatku, memintanya mencarikanku teman baru agar luka hati yang tak ku mengerti ini bisa berlalu. Selang dua hari dia mengabariku, katanya dia me