Langsung ke konten utama

Aku Hampir Kehilangan Hidup Dan Dunia (I Almost Lost My Life and World)

Aku sedang berada dipesawat penerbangan Brisbane ke Melbourne. Seharusnya ini akan menjadi liburan yang menyenangkan karena aku sudah membuat semua rencana lebih dari sebulan. Tuhan sungguh Maha Penyayang dan Pengasih , aku melewati sebuah kecelakan besar dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Sedikit lebam dikepala dan dikaki kiri tak begitu mengkhawatirkan. Perasaanku saat menulis ini adalah bersyukur, bukan karena siapa-siapa tetapi berkat Allah Sang Pencipta. Aku masih dalam keadaan bingung, gelisah dan seperti tak memiliki ekspresi apa-apa. Aku merasakan trauma dan dadaku berat untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Aku berharap pelajaran berharga ini bisa ku kenang penuh dengan kesadaran bahwa hidup sedetik apapun sangatlah berharga. Tak keluar peluhku, tak keluar tangisku hanya diam yang ada beberapa saat ini. Aku masih memutar kejadian tersebut dikepala, aku masih tak lelap tidur semalaman, leherku masih kaku untuk digerakkan, dan kakiku serasa tak merasakan sakit apapun. Kepada kalian yang membaca tulisan ini, jangan lupa bersyukur untuk udara yang kalian hirup sampai detik ini. Aku hanya ingin mengingat melalui tulisan ini bila suatu hari aku lupa bahwa ini adalah kehidupan keduaku. Aku harap setiap yang berkendara bisa berhati-hati dan waspada setiap dalam perjalanan. Terimakasih semua yang mendoakan dan memberikan perhatian. Aku sangat bersyukur dikelilingi kalian yang mencintaiku. 



Dengan cinta,

Adek Angie


I am in the airplane heading from Brisbane to Melbourne now. It’s supposed to be a happy holiday because I have planned this trip a month ago. God loves  me, i am saved from the terrifying accident without losing anything in my body. Only minor head injuries and balm in my leg are not serious problems. My feelings now when i write this is grateful and blessed because of the God Allah. I am still confused, worry, and numb in this days. I feel so traumatic and heavy in my heart to explain what’s really happened that day. I pray, I could learn that one second in life is truly worth living. No sweat, no tears i keep silent for a moment. My head still repeats the accident all the time, I couldn’t sleep well, my neck feels hurt to move and my legs numb. I write this is because i want to remember this accident, if someday I forget to feel grateful about my second life that god gives to me. I would love to read this “blessed and grateful words”. I pray everyone who in the road could drive safely and aware in every situation. Thank you everyone for your praying and caring. I feel so blessed to surround by people who love me, like you. I love you. 

With love, 

Angie





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau