Langsung ke konten utama

Surat Bahagia dari Aku Yang Bahagia

Kita harus sama-sama bahagia itu pikirku setiap memori bermunculan. Walau akhir-akhir ini memori itu telah terasa pudar dikepala. Aku sempat merasa mungkin karena aku lelah atau aku tak ada waktu untuk kembali menoleh. Sampai pada aku membaca sebuah karangan berisikan pertanyaan “Jika aku dan kamu terus bersama, apa kita akan bahagia hingga akhir? Atau sebaliknya”. Aku berdiam sejenak dan berpikir, aku jujurku kita mungkin tidak akan bahagia bila terus memaksakan bersama. Bukan kita, tapi aku merasakan nya. Tuhan menciptakan manusia untuk saling bertemu kemudian berpisah. Entah karena kehendak manusia atau karena memang sudah waktunya berpisah. Semesta beriring dengan manusia.

Aku bahagia dengan pilihanku, dengan siapa kuberbagi tawaku hari ini, santapan lezat apa yang kucicipi , atau tempat indah menenangkan yang telah kukunjungi. Aku tak selalu bahagia, kadang aku sedih karena masakanku tak seenak masakan ibu, aku lelah berkendara, aku tak suka panas yang menyengat. Ya walaupun semuanya hal yang seharusnya bukan tentang bahagia. Aku juga merasakan semua perasaan itu. Aku hanya harus bersyukur dipertemukan dengan diriku yang sekarang. Aku yang lebih mandiri, mengerti untuk melangkah lebih jauh, memahami bahwa aku adalah tanggung jawab diri sendiri.

Aku selalu ingin mendengar kabar membahagiakan dari siapapun itu. Termasuk dari mereka yang pernah ada dihari-hariku pada masa lalu. Aku ingin mereka lebih bahagia dan lebih memiliki arti hidup bahkan jika ku boleh minta, harus lebih dari aku. Aku ingin semua yang membaca tulisan ini bahagia. Bahagia dan bersyukur , tak peduli rupa serta hartamu aku doakan bahagia tak lepas dari senyum dan hatimu. Tulusku meminta Tuhan menjaga bahagia didirimu. Aku? Sudah pasti bahagia tak perlu khawatirkan. Tolong aminkan doaku. Bahagia ya.


Ditulis dengan senyum lelah tapi bahagia,

Caroot




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Surga dan IELTS Tercinta, Caroot Move On

My sophisticated course Disudut sebuah cafe kecil dikampung inggris dimana memori tentang kita perlahan berkumpul bersama dengan alunan lagu. Aku ingin bercerita tentang rasa, pelajaran dan mimpi yang terjalin erat bersamaan dengan kata cinta juga perpisahan. Aku menuliskan semua yang ingin kutuang kedalam sebuah prasa yang mungkin orang menganggapnya biasa, seandainya kalian tahu aku terhanyut didalamnya bersama waktu. Mari kita mulai dengan pertemuan pada tahun lalu diakhir April 2015. Ini cerita tentang pertemuan didalam edukasi non formal. Aku adalah fresh graduate yang tengah dalam masa transisi menjadi pengangguran baru. Aku berusaha mencari pekerjaan namun tidak ada yang sesuai dengan keinginan , kemudian aku berhenti. Kecintaan yang akhirnya mendukungku untuk berpindah mencari ilmu yang sudah lama ingin kukuasai, English. Aku punya mimpi kecil melanjutkan pendidikanku keluar negeri dan aku butuh kemampuan bahasa inggris yang mumpuni. Dan disinilah mimpi itu mul...

Lelaki Hitam Manis Kesayanganku

Aku kembali menulis setelah beberapa bulan tak ada waktu dan isi kepalaku tertuang melalui tulisan. Hari dan bulan berlalu karena banyak hal yang tidak bisa kukendalikan terjadi tanpa henti. Sudah akhir dari Mei 2021, apa saja yang sudah berlalu ? Ada banyak sedihku dan juga tak terhitung bahagia yang kupunya. Mari kutuliskan tentang satu orang ini, manusia favoritku belakangan ini. Iya, kekasih baruku. Hari ini aku ingin menulis tentangnya, sosok lelaki yang sampai detik ini belum sempat kuceritakan melalui tulisan. Aku sudah mengenalnya setengah tahun belakangan ini, hari-hariku sekarang sudah diisi dengan hadirnya. Aku tahu walau ini sepertinya terlalu cepat, tetapi lelaki ini bisa memahami apa arti diam dan ekspresi dari raut wajahku. Bagiku rasanya seperti bertemu sahabat lama yang selama ini hilang dan aku menemukannya didirinya. Aku menyukainya.  Lelakiku ini berkulit coklat, tinggi sekali 5'11 dan punya mata yang sangat indah. Aku sangat menyukai mata lentik dan rapi alisny...

Surat Cinta Untuk Papa Zalnif dan Mama Usmiarti

5 September 2016  Kepada YTH,                                                                                                               Bapak Zalnif dan Ibu Usmiarti Di tempat Dengan Hormat, Melalui surat ini saya anak tengah kalian ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak dan ibu karena telah menjadi orang tua saya. Apabila diluar sana kebanyakan orang-orang seusiaku berkata hadiah yang paling indah adalah pe...