Langsung ke konten utama

Mencintai Manusia Selain Aku

Bahagia adalah hal yang paling dicari setiap manusia yang ada dibumi. Seperti bahagia adalah keluargamu, kekasihmu ataupun pertemananmu. Bagaimana jika yang paling kamu cintai adalah dirimu ? Tulisku malam itu sambil menjawab pesan singkat dari kekasihku. Aku terlalu mencintai diriku.

Hari berlalu tahun berganti menjadi pelangi yang terus muncul dan menghilang berkali-kali. Aku telah menjemput kehilangan dan meninggalkan pintu kedatangan tak lagi ingin kuhitung jumlahnya. Juta senyum yang sudah kutemui dan tangis lepas dari mereka yang melambaikan tangan untukku. Aku sudah temui banyak sampai hari ini. Lalu apa arti mencintai diri ? Bagiku adalah menjaga hatiku untuk tak terluka walau ada atau tak ada seseorang disampingku. 

Mencintai diri sendiri tanpa melihat orang lain tentu saja itu tak benar. Tapi bagaimana bila yang paling utama bagimu adalah bahagiamu? Itu yang sedang kulakukan sampai saat aku berbagi bahagiaku denganmu. Aku mulai kembali membuka percayaku terhadap manusia yang kutemui dan kupeluk cinta. Ternyata berbagai tak mengurangi bahagiaku tetapi menambah rasa bahagia dalam jantungku. Bagaimana rasanya setelah kubagi bahagia denganmu ?

Aku menulis ini saat sedang duduk manis menunggu keretaku berhenti. Kamu tahu betapa sibuknya hari-hari sekolah dan hari bersosialisai agar tetap hidup layaknya normal. Tak banyak yang perlu ditunjukan bahwa kamu bahagia hanya saja jalani apa yang ada dalam porsimu. Seperti angin yang datang pada musim semi tentu dingin tetapi matahari tetap mampu menghangatkan keningmu. Begitu aku memandangi hidup dari sisi berbeda tak selalu baik tetapi aku ingin membuat segala sesuatu berjalan denganku mejadi baik. 

Setelah berbagi bahagia denganmu. Aku percaya bahwa bahagia itu bukan tentang apa yang aku punya untuk diriku sendiri saja. Apa yang ada diantara aku dan lingkunganku harus membantuku untuk bahagia. Sosok mereka yang ada untukku saat jatuh atau sendiriku adalah bahagia yang nilainya tak mampu kubandingkan. Jika mereka yang cinta membantuku menjadi sosok yang mampu berbagi, kenapa tidak ? Bertemu denganmu yang mampu membuatku membuka bahagiaku adalah babak baru dari ratusan hari yang kukubur sendiri. Mimpi buruk yang berlalu dan janji semu yang telah menghilang dariku. Aku membagi bahagiaku hari ini denganmu. 

Menjadi yang dibahagiakanmu atau membagi bahagia denganmu. Asal kita saling bahagia. Aku akan membagi semua bahagiaku denganmu berlipat asal bahagia jadi senyum dan tawa untukmu. 

Gadismu,

Angie 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau