Langsung ke konten utama

13 Hal yang Aku Selalu Tak Bisa

1. Aku selalu tak bisa meyakinkanmu saat aku ingin meyakinkanmu tentang banyak hal.

2. Aku selalu tak bisa menjanjikanmu aku tak akan mengulangi kesalahanku lagi.
 
3. Aku selalu tak bisa menuruti kemauanmu walau aku sudah sangat berusaha melakukannya.

4. Aku selalu tak bisa membedakan apa yang kulakukan salah atau benar dimatamu.

5. Aku selalu tak bisa memenuhi keinginanmu seperti apa yang kamu minta.

6. Aku selalu tak bisa mengerti apa yang ada dikepalamu meski aku pikir aku mengerti tapi aku selalu salah.

7. Aku selalu tak bisa menolak atas keinginan dan harapan yang kau tujukan untukku.

8. Aku selalu tak bisa memberikanmu pengertian seperti apa yang ada didaftar harapanmu tentangku.

9. Aku selalu tak bisa menjadi wanita yang lebih keibuan dan lebih lemah lembut seperti harapanmu.

10. Aku selalu tak bisa merawat diriku lebih sempurna lagi sesuai dengan apa yang kau mau.

11. Aku selalu tak bisa menemukan cara untuk tak memancing amarahmu karena aku selalu melakukannya.

12. Aku selalu tak bisa membuatmu menjadi lebih baik dari setiap hari keharinya.

13. Aku selalu tak bisa berhenti berbuat hal yang tak kau inginkan dariku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau