Langsung ke konten utama

Perpisahan dan Pertemuan Dalam 4 Bulan

Terpikirkan tentang siklus kehidupan yang selalu terjadi diantara kita semua. Diawali dengan perkenalan kemudian lanjut dengan pertemuan dan berakhir dengan perpisahan. Bukan waktu dan keadaan yang salah hanya saja hal demikian akan pasti terjadi diantara kita semua. Tak ada yang pernah tahu kapan dia ditinggalkan dan kapan dia akan dipertemukan. Tuhan yang mengatur segala sesuatu yang akan terjadi pada umatnya. Dan tentu saja kita hanya bisa menerima takdir yang telah disiapkan Tuhan untuk dijalani masing-masingnya.

Setiap kali aku berpikir dan ingin meluapkannya melalui tulisan. Sering terpikir sesungguhnya tidak ada manusia yang menyukai perpisahan. Tak ada yang menginginkan perpisahan dengan orang-orang yang dicintainya. Apapun yang terjadi seberapa besar usaha manusia untuk menaklukan kuasa Tuhan, perpisahan  adalah faktor mutlak yang akan diterima manusia. Aku tahu rasanya mengerti sakitnya dan memahami tangis yang hadir karena perpisahan. Setidaknya aku hanya ingin berbagi sedikit kisah perpisahan yang telah terjadi dan kualami.

Aku pernah sangat mencintai sahabat-sahabatku, bahkan hingga sekarang aku sangat dan masih mencintai mereka. Kehadiran mereka adalah hal tiap hari yang selalu hadir dihidupku dulunya. Masa dimana putih abu-abu masih melekat diseragam sekolahku. Masa ketika hal terburuk dalam hidupku aku masih tetap memiliki mereka dihatiku. Setiap hari adalah masa yang tak boleh terlupakan dibenakku sedikitpun. Tapi setiap hari adalah rasa kerinduan yang selalu kusimpan untuk pertemuan-pertemuan  yang membahagiakan bersama mereka. Aku selalu berharap tak akan pernah kehilangan mereka disetiap hariku.

Dulu, dimana matahari dan bulan tak pernah menghalangi pertemuan dengan mereka. Setiap hari aku selalu bisa mendengar teriakan makian dan tertawa bahagia ditelingaku. Selalu saja ada hal lucu yang menjadi pengerat dari setiap pertemuan. Sedikit sekali masa kesedihanku datang hanya kebahagian yang kurasa bila berada disisi mereka. Waktu terus berjalan dengan sangat cepat dan beruntun. Setiap tawa adalah doa dan harapan semoga kami selalu bisa seperti ini sampai nanti selamanya.

Masa putih abu-abupun usai dan bukan berarti persahabatan ini juga akan usai seiring berjalannya waku. Anak muda ini harus menyongsong masa depan dan melanjutkan kebangku perkuliahan. Kita semua berpisah, tak ada yang berada diuniversitas yang sama. Semuanya ya kami berenam, terpisahkan jarak dan waktu juga keadaan yang tak merenggut masa kebersamaan ini. Perpisahan aku menemuinya, aku bertemu kata paling menyakitkan yang tak seharusnya kuterima. Aku kehilangan raga mereka disampingku setiap harinya. Kehilangan sosok pemerhati yang setia menghiburku ketika dunia berkata keras untuk hidup yang kualami. Aku harus menerimanya perpisahan ya siklus kehidupan. Dan aku mengerti siklus perpisahan tengah menguji persahabatanku.

Kamu pasti mengerti bagaimana rasanya kehilangan. Biasanya setiap hari kamu bisa menghabiskan waktu sarapan bercerita tentang masalah kepada sahabatmu, sebangku dikelas, makan siang bersama, main bersama dan kini kamu tak menemuinya lagi. Kamu harus menunggu selama 4 bulan untuk pertemuan yang seperti itu lagi. Pertemuan yang hanya kamu dapatkan 3 kali dalam kurun waktu 4 bulan kamu menunggunya. Bisa kamu bayangkan susahnya menerima dan melihat kenyatan tentang perpisahan dan menunggu.

Baru kemaren aku menemui sahabatku ketika pulang kekampung halaman. Dan juga hari kemaren aku langsung kehilangannya. Dia harus kembali kedaerahnya untuk melanjutkan perkuliahan. Tentu saja aku harus menunggu lagi pertemuan untuk waktu 4 bulan kedepan. Siklus ini terus berjalan dikehidupanku dan juga dikehidupan siapapun. Rasanya baru kemaren aku melihat senyuman renyah dan tawanya kini aku harus menelan pahitnya perpisahan dan kenyataan waktu 4 bulan lagi.

Tidak boleh ada air mata untuk setiap perpisahan. Karena hanya dengan perpisahan kamu bisa mengerti betapa berarti sangat besarnya persahabatan yang telah kau jalani bertahun-tahun dan kehilangan. Kamu akan terus tumbuh dewasa dan semakin tua. Tidak bisa dielakkan kamu akan kehilangan sahabat tercintamu suatu saat nanti seperti aku. Tetapi akan selalu hadir orang baru yang lebih baik untuk kamu temui dan menjalani siklus yang baru.

Cintailah sahabat yang kamu miliki sekarang habiskanlah semua memori card handphonemu untuk mengabadikan setiap momen kebersamaan kalian. Karena aku jamin kebersamaan itu dan keadaan seperti itu tak akan pernah berulang untuk kedua kalinya. Sayangi mereka dengan tulus, jangan kecewakan sahabat yang kau miliki sekarang. Waktu sangat berharga bila hanya kau habiskan untuk bertengkar dan menyindir yang tak berguna. Lebih baik kamu menghabiskan waktu untuk tertawa bercerita dan belajar menatap masa depan bersama. Sampai menunggu perpisahan itu datang perlahan nantinya.

Aku mencintai sahabat-sahabat putih abu-abu yang pernah hadir dikehidupanku
Aku bangga selalu menunggu dengan setia 3 kali pertemuan untuk waktu 4 bulan
Aku mencintai kalian . Sunggu Mencintai kalian!
Sahabat-sahabatku aku mencintai kalian karena Allah.
Sampai bertemu 4 bulan lagi ya.Amin

Untuk kalian pemberi senyum bahagia disetiap kepulangan dan pertemuan dikampung halaman.

With Love
Anggi Caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Surga dan IELTS Tercinta, Caroot Move On

My sophisticated course Disudut sebuah cafe kecil dikampung inggris dimana memori tentang kita perlahan berkumpul bersama dengan alunan lagu. Aku ingin bercerita tentang rasa, pelajaran dan mimpi yang terjalin erat bersamaan dengan kata cinta juga perpisahan. Aku menuliskan semua yang ingin kutuang kedalam sebuah prasa yang mungkin orang menganggapnya biasa, seandainya kalian tahu aku terhanyut didalamnya bersama waktu. Mari kita mulai dengan pertemuan pada tahun lalu diakhir April 2015. Ini cerita tentang pertemuan didalam edukasi non formal. Aku adalah fresh graduate yang tengah dalam masa transisi menjadi pengangguran baru. Aku berusaha mencari pekerjaan namun tidak ada yang sesuai dengan keinginan , kemudian aku berhenti. Kecintaan yang akhirnya mendukungku untuk berpindah mencari ilmu yang sudah lama ingin kukuasai, English. Aku punya mimpi kecil melanjutkan pendidikanku keluar negeri dan aku butuh kemampuan bahasa inggris yang mumpuni. Dan disinilah mimpi itu mul...

Lelaki Hitam Manis Kesayanganku

Aku kembali menulis setelah beberapa bulan tak ada waktu dan isi kepalaku tertuang melalui tulisan. Hari dan bulan berlalu karena banyak hal yang tidak bisa kukendalikan terjadi tanpa henti. Sudah akhir dari Mei 2021, apa saja yang sudah berlalu ? Ada banyak sedihku dan juga tak terhitung bahagia yang kupunya. Mari kutuliskan tentang satu orang ini, manusia favoritku belakangan ini. Iya, kekasih baruku. Hari ini aku ingin menulis tentangnya, sosok lelaki yang sampai detik ini belum sempat kuceritakan melalui tulisan. Aku sudah mengenalnya setengah tahun belakangan ini, hari-hariku sekarang sudah diisi dengan hadirnya. Aku tahu walau ini sepertinya terlalu cepat, tetapi lelaki ini bisa memahami apa arti diam dan ekspresi dari raut wajahku. Bagiku rasanya seperti bertemu sahabat lama yang selama ini hilang dan aku menemukannya didirinya. Aku menyukainya.  Lelakiku ini berkulit coklat, tinggi sekali 5'11 dan punya mata yang sangat indah. Aku sangat menyukai mata lentik dan rapi alisny...

Surat Cinta Untuk Papa Zalnif dan Mama Usmiarti

5 September 2016  Kepada YTH,                                                                                                               Bapak Zalnif dan Ibu Usmiarti Di tempat Dengan Hormat, Melalui surat ini saya anak tengah kalian ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak dan ibu karena telah menjadi orang tua saya. Apabila diluar sana kebanyakan orang-orang seusiaku berkata hadiah yang paling indah adalah pe...