Langsung ke konten utama

Apa Aku Berdosa Merindukanmu ?

Kamu datang lagi diam-diam secara perlahan diotak dan perasaan ini. Kamu mengganggu lagi mengingatkanku semua hal yang telah kita jalani. Kamu membuatku merindukan sosokmu lagi disini. Kamu membuat semuanya terasa sangat perih dan sakit bila aku terus membayangkan untuk memiliki dan menyentuh sosokmu lagi dikehidupan ini. Semua terasa sangat menyakitkan, aku terus-terusan saja tak berhenti menginginkanmu kembali.

Perasaan ini tak bisa berbohong lagi, ingin merengkuhmu kembali. Membawa cinta dan rasa sayang yang dulu pernah ada membuat semuanya kembali seperti semula dimana aku dan kamu adalah kita yang tak pernah terpisahkan seperti sekarang ini. Buat aku berhenti melakukan hal ini merindukanmu benar sangat menyiksa sedikit demi sedikit hati yang kumiliki. Menyakitkan rasa ini membuatku berlinang air mata karena terus saja mengharapkan abu-abu yang tak bisa tersentuh dan terlihat secara jelas.

Apa yang aku lakukan ini salah?
Apa aku berdosa merindukanmu ?
Apa masih ada sedikit ingatanmu tentang aku?
Apa aku juga mengganggu setiap lelap tidurmu seperti kamu mengganggu setiap lelap tidurku?
Apa semua pertanyaan ini bisa kau jawab ?

Kamu terlalu bermain dihatiku, kau permainkan perasaan dan fikiran ini sehingga tak mau berhenti. Selalu saja tertuju untuk mengingat hal yang pernah ada bersamammu dahulu. Melihat semua hal kebelakang merindukan kecupan mesra dan pelukan hangat ketika berada disampingmu. Aku rindu merangkul punggung kcil dan kurus itu. Mengacak rambutmu  ketika dan mencubit pipimu aku rindu melakukannya lagi. Aku ingin tertawa lepas lagi ketika lelucon lucu yang selalu saja bisa menghancurkan setiap sedih yang kurasakan.

Mengingatmu dan merindukan sosokmu tak pernah membuatku letih untuk terus menulis rangkaian kata apa saja asalkan itu tentangmu.Perasaanku terlalu kental untuk terus menghilangkannya. Menolak kamu untuk pergi dari pikiran dan hati ini. Bahkan aku selalu saja tersenyum bila terlintas kelakuan konyolmu. Tuhan aku benar-benar merindukan orang ini. Kebohongan bila aku berkata telah melupakannya. Munafik bila aku tak berharap dia bisa kembali untukku disini. Dan walau aku tau semuanya takkan pernah terjadi.

Aku tidak ingin menulis lagi
Aku terlalu sakit bila mengingat semuanya sendirian disini. Kamu ingatan terkuat dan alasan terbesar untuk membuatku merasakan kerinduan yang sangat mendalam akan sosokmu. Kamu perusak konsentrasi dan keadaan bila telah mengingat sedikit saja tentangmu. Ingin sekali berteriak kepadamu dan berkata masihkah kau mengingat tentang kita. Lupakan saja itu hanya harapan semu yang sudah pasti tidak akan pernah terjadi dan terlaksana.

Demikian aku menulis semua hal yang kurasakan untukmu
Disini ada wanita yang masih merindukan sosokmu untuknya 
Walau dia masih bertahan sengan senyuman dipipi dan tawa palsu ddidepan orang sekitarnya
Wanita ini sangat merindukanmu 

Untuk lelaki penakluk kerinduan dan racun ingatan 
Aku merindukanmu :)

With Love
Anggi Caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau