Langsung ke konten utama

Masa Lalu Yang Kurindukan

Perasaan ini tiba-tiba muncul dan menghampiriku. Seakan ada pertanyaan kemana diriku yang dulu?. Dimana aku yang dahulu. Apakah masih ada disana atau sudah hilang dimakan pahitnya dan kejamnya waktu. Mestikah merengek memintanya datang dan kembali disini. Sosok manja dan penuh candaan itu lama kelamaan kehilangan tempatnya. Pergi menjauh tanpa arah dan tujuan kemudian hilang disesaknya kehidupan.

Aku ingat masa dimana aku masih mendapat hangatnya dekapan para sahabat yang sangat mencintaiku. Mengingat betapa lepasnya tawa bahagiaku ketika candaan itu tak pernah hilang dari sorakan riuh mereka. Apa aku harus berlari kembali pada masa lalu itu. Betapa sedihnya hatiku saat ini ketika harus mengingat dan membiarkan semua memori itu berputar-putar diimajinasiku. Aku sangat merindukan dan menginginkan waktu itu kembali.

Rasa ketakutan yang paling kurindukan dimana ketika aku dan sahabatku yang lain selalu datang terlambat untuk mengikuti latihan. Aku mengingatnya ketika rasa ketakutan tendangan senpay akan sampai diperut kami. Rasa takut push up dan shit up 100x. Tak akan pernah kulupakan ingatan dan memori ketakutan pada pelatih yang paling berjasa itu. Pelatih disiplin dan penuh tanda tanya dibelakang punggungnya. Lelaki ini yang mengantarkanku sampai bisa mencapai prestasi yang tak mungkin bisa kucapai tanpa dorongan dan semangat darinya. Aku merindukan sosok pelatih tegas seperti dia disini.

Masa dimana aku bebas sesukaku ingin menikmati apa saja dilingkungan orang yang kucintai. Aku sekarang memang lebih bebas. Tapi ketika dirumah aku juga bebas ingin melakukan apa saja yang aku inginkan. Ingin bermain, jalan-jalan,berenang,belanja dan lain-lain. Bisa kulakukan semau dan semampu yang aku inginkan. Tapi semuanya tidak sebanding dengan kebebasan yang kumiliki sekarang. Meskipun bebas tetapi aku tetap merindukan kehidupanku yang nyaman seperti dulu.

Mengingat dan merindukan hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Walau mengingat hanya menyakiti tapi setidaknya aku masih bisa merasakan betapa beruntungnya kehidupan yang kumiliki. Bersyukur adalah hal yang selalu kulakukan karena dengan bersyukur aku bisa mengurangi rasa sakit merindukan hal-hal ini. Untuk semua hal yang kumiliki dan pernah ada aku tak akan pernah menyesal pernah memiliki kalian.

Terimakasih Tuhan untuk segala nikmat yang selalu Kau limpahkan kepadaku o:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau