Langsung ke konten utama

Cemburu Kepada Wanitamu

Siapa aku untukmu hanya masa lalu yang tak akan teringat dan tak akan terbayangkan lagi
Duniamu dan duniaku sudah tak sama jauh berbeda sekali
Kau bersamanya dan aku juga bersamanya
Apa aku masih pantas cemburu untuknya ?

Kita tak pernah ada kejelasan kau dan aku dahulunya hanyalah sekedar teman biasa
Untuk apa aku merengek dan meminta waktu kembali agar kau bisa bersamaku seperti dulu
Aku masih saja terbakar rasa cemburu dan itu salah
Apa hakku atasmu sehingga aku harus marah berteriak untuk memakimu

Aku cemburu kepadanya wanitamu
Aku cemburu tentang semua hal yang kau lakukan padanya
Aku cemburu tentang apapun yang kau perbuat untuknya
Aku cemburu setiap status disocial networkmu hanyalah untuknya
Dan aku cemburu kenapa dia harus berada disampingmu bukan aku

Masa bodoh dengan waktu yang telah berlalu
Semua hal yang kau lakukan padanya membuatku marah dan sakit
Aku sangat cemburu kepada wanitamu saat ini
Perasaan ini membuatku terluka dan meradang

Seandainya kau tahu dibalik tawa dan senyum renyahmu menyapaku
Dari setiap percakapan dunia mayaku denganmu
Aku ingin sekali berkata tak bisakah kau menunggu aku untuk berada disana disampingmu ?
Tapi itu tak mungkin karena aku bukanlah siapa-siapa untukmu

Sakit memang menahannya kau terlihat sangat menyayangi dia
Tapi ini sudah terjadi aku tak berhak ataupun tak punya apapun untuk melarang
Kamu miliknya dan aku juga telah memiliknya lekakiku
Aku dan kamu hanyalah teman biasa dari dulu sampai sekarang

Aku hanya bisa tertawa kecil untuk menutupi sakit ini
Semoga kamu dan dia tetap bertahan untuk waktu yang lama
Walau dihatiku berharap kau cepat meninggalkannya
Hei kamu! wanita yang telah membuatku kalut dan cemburu
Kuperingatkan kau jangan sakiti dia jangan hancurkan perasaannya
Dan jaga dia selalu seperti aku selalu menjaganya dalam doa :)

Untuk laki-laki yang tak pernah tahu bahwa aku sangat mencintainya!

With Love
Anggi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau