Langsung ke konten utama

Masihkah Itu Kamu

Hei bagaimana perkembangan hidupmu sekarang. Apakah kamu masih selalu bangun subuh untuk sholat. Apa kamu masih tak pernah sarapan bila mau berangkat pagi. Atau masihkah kamu memakai sepatu hitam mengkilat itu setiap harinya. Bagaimana perkembangan hidupmu sekarang apa selalu bahagia dan tak pernah ada masalah. Masihkah mamamu memarahimu dan masihkah papamu sering memaki untuk menyuruhmu berangkat cepat. Bagaimana kebiasanmu masihkah sama seperti yang kukenal satu tahun yang lalu. Tetap sama atau telah berkembang cukup pesat.

Masihkah kamu menjadi pendongeng cerita yang hebat seperti dahulu. Berapa banyak cerita yang telah kulewatkan selama beberapa bulan ini. Apakah masih ada cerita seru tentang hal-hal lucu itu untukku. Apa aku bisa mendengarkan kisah itu lagi. Apa masih bisa aku tertawa terbahak tak henti untuk mendengar semua kisah konyol dongengmu itu. Ingin sekali rasanya aku mendengar dongeng itu hingga tak ada lagi airmata yang jatuh dari setiap sepi lamunan hariku yang sekarang.

Bagaimana dengan senyuman dan lesung pipimu ? masihkah merona seperti dulu ?. Apa sekarang sudah ada seseorang yang selalu bisa menikmati lingkar lesung pipimu itu selain aku. Bagaimana rupanya apa lebih cantik dari aku. Apa lebih lucu dan lebih baik dari aku. Lalu apa dia selalu memaksamu untuk memberi kabar 24jam seperti perlakuanku padamu. Dan bagaimana sifatnya ? Apa egois seperti aku atau dia lebih sabar daripada aku. Mungkin dia lebih ramah dan lebih lembut dari aku apa itu benar dugaanku.

Adikmu yang memiliki suara kecil dan imut itu bagaimana kabarnya. Apa masih bertanya tentang kapan aku bisa datang kerumah dan menemuinya. Apa dia masih saja bawel seperti pertama kali aku mengenal suaranya. Maisihkah semua bualannya kamu dengar. Apa teman-temannya masih saja menyuruh dan mengerjaimu disana. Bagaimana apa semua itu masih kerap terjadi padamu. Masihkah kamu pelit untuk meminjamkan semua barang yang kau miliki padanya. Adikmu itu benar-benar membuatku mengingatkan aku betapa menyebalkan sifatnya padamu.

Lalu bagaimana kabar kaos Mickey Mouse hitam yang aku berikan padamu. Seringkah kamu memakainya sekarang atau kaos itu telah habis dimakan waktu perpisahan dan kamu tidak lagi mengenakannya. Kalau masih, apa wajah mickey masih tetap tersenyum seperti dulu untuk minney. Bagaimana apakah masih tetap setia menunggu senyum minney diakhir minggu setiap harinya. Apa masih mengenakannya untuk bermain basket dan untuk menemui minney. Apa warnanya sudah luntur seperti kisah orang yang memberi dan mengenakan kaos tersebut. Apa kaosnya sekusam harapan dan cinta sipemakai kaos dan yang memberinya. Semoga dia kamu perlakukan dengan baik ya.

Aku hanya ingin bertanya saja tentang semua hal itu. Bukan ingin bermaksud apapun hanya saja terlintas dibenakku tentang pertanyaan hal dan detail tentang dirimu yang dahulu. Apa masih sama atau telah berubah sejak beberapa bulan aku sudah tak mengetahui kabar dan keseharianmu. Apa semua telah hilang dan tak tersisa satupun hal dan kebiasaan yang pernah ada itu sekarang. Aku tidak menuntut ataupun menginginkannya kembali. Aku hanya ingin bertanya bagaimana kabar darimu yang sekarang itu saja. Masihkah pernah bermimpi tentang pemandangan yang luas dan perjalanan jauh itu. Pertanyaan yang aku tujukan untuk kamu yang jauh disana. Yang telah hilang dimakan detak waktu dan jarak Padang-Surabaya. Dan pertanyaan terakhirku apa perasaan untuk gadis pombobmu dahulu masih ada sampai sekarang ?

With Love
Anggi Caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Bukan Aku Yang Memulai atau Berharap Mengakhiri

Aku kira lautan yang dalam itu adalah perihal tentang sebuah rasa yang dalam pula Setiap lagu cinta mengutarakan besarnya sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tak akan sia-sia Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kabar dan tak terbalasnya pesan Bila pada awalnya rasa itu disuguhkan untuk dibalas dan diterima Atau aku yang tidak paham apa itu kata menunggu ? Aku melihat senja seperti pelupuk mata yang teduh tentang kamu yang tenang disana untukku Ucapan manis bahkan sekedar gurauan tak bertopik darimu bisa membuat senyum palsuku keluar Apa yang terjadi dengan untaian kata manis yang kau bilang akan bertahan selamanya Mungkin saat itu aku lupa waktu adalah penipu ulung tentang semua kata yang terucap Atau aku yang tidak mengerti apa itu kata lelah ? Bukan aku.. Aku tak pernah mengakhiri ragu Aku tak pernah memberi harap palsu Aku tak pernah mengulur kesempatan Bukan, ya itu bukan aku.. Kau lah yang datang tanpa persetujuan dari hati yang kau